Narkoba dan Prostitusi Tahap Mengkhawatirkan

Narkoba dan Prostitusi Tahap Mengkhawatirkan

KOTA BINTUHAN,BE- Peredaran narkoba dan kegiatan prostitusi masih sering terjadi di wilayah Padang Guci, semakin memprihatikan. Berbagai kalangan meminta pihak terkait memberantas. Peredaran narkoba dan prostitusi semakin membuat pemuda di Kabupaten Kaur semakin rusak moralnya.

\"Praktek prostitusi terjadi tidak jauh dari lingkungan sekolah, salah satunya terjadi di dekat sebuah Sekolah Dasar di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning. Kegiatan prostitusi yang terjadi di lingkungan pendidikan itu dinilai dapat mempengaruhi nilai moral anak didik dan merusak karakter anak muda,\" ujar Anggota DPRD Kaur Drs Arjun Tahuri, kemarin.

Dikatakanya, kegiatan prostitusi di Padang Guci semakin menambah keprihatinan. Prostitusi yang terjadi di beberapa Desa di Kecamatan Tanjung Kemuning itu semakin vulgar. Bahkan sudah dilakukan secara terbuka dan terang-terangan.

“Di Kafe Remang-remang itu yang tidak jauh dari sekolah, setiap malam selalu ramai pengunjung. Kafe itu menyediakan perempuan sebagai daya tarik bagi pengunjung kafe. Bahkan kafe juga menyediakan kamar untuk melakukan kegiatan maksiat itu. Jika ini dibiarkan maka akan semakin tambah parah,\" jelasnya.

Selain itu beberapa minggu polisi sudah menangkap adanya peredaran narkoba, diduga adanya gembong narkoba yang tinggal diwilayah itu. Sehingga para pemuda yang tidak mengetahui bahaya narkoba satu persatu menjadi korban. Setelah mengalami ketergantungan narkoba, satu persatu pemuda itu direkrut untuk menjadi pengedar dan kurir narkoba. \"Gembong (narkoba) ada disana. Aparat harus secepatnya menangkap. Sebelum bertambah banyak pemuda yang menjadi korban,\" jelasnya.

Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH melalui Kasat Narkoba AKP Merson Marsulahadi mengatakan, memang pihaknya sangat kwatir adanya lokasi yang seharusnya tidak di dekat sekolah. Apalagi beberapa minggu yang lalu pihaknya sudah menangkap salah satu pengedar narkoba. \"Kita harapkan semua pihak juga menyikapi persoalan tersebut, sehingga bukan hanya orang peroarangan, karena yang menjadi persoalan adalah anak didik disekitar lokasi tersebut,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: