Kalap Saat Berbuka Puasa? Yuk, Terapkan Mindful Eating!

Dengan menerapkan konsep ini, kita akan lebih memperhatikan apa yang kita makan, sehingga bisa merasakan makanan dengan lebih intens.-freepik.com -
Idealnya, tidak boleh ada perbedaan antara konsumsi saat sehari-hari dan saat libur lebaran. Pastikan semua gizi dan nutrisi terjaga dengan baik.
Oleh karena itu, jangan melewatkan jadwal makan; mulai dengan porsi kecil, seperti kurma atau potongan buah, agar kadar gula darahmu tetap stabil.
Pastikan juga asupan protein hewani terpenuhi dengan baik, dan dipadukan dengan protein nabati. Protein sangat penting untuk menjaga massa otot dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Mudah dan Ampuh untuk Membakar Kalori Saat Puasa
BACA JUGA:Bikin Kenyang Lebih Lama, 7 Makanan Ini yang Cocok Dijadikan Pilihan Untuk Menu Sahur
Ketika memilih lemak, pilihlah yang lebih sehat, seperti yang berasal dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Hindari gorengan yang tinggi lemak, karena ini dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan saat berpuasa.
Jangan lupa untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi sayur dan buah saat sahur maupun berbuka puasa.
Bagaimana dengan makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari?
Pertama, batasi konsumsi kafein, seperti kopi, teh, cokelat, atau minuman bersoda, agar cairan tubuh tetap terjaga dan kamu tidak mudah dehidrasi.
Kedua, hindari makanan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan. Saat sahur, hindarilah masakan pedas dan asam.
BACA JUGA:Hindari 10 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Pepaya
BACA JUGA:Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat Puasa
Sebaiknya, konsumsi makanan yang bisa memicu produksi gas seperti brokoli, kembang kol, sawi, dan jamur—di waktu berbuka puasa.
Selama ini, untuk efisiensi waktu dan biaya, banyak dari kita yang memanfaatkan sisa menu sahur untuk berbuka puasa. Terkait hal ini, dr. Putri mengungkapkan bahwa tidak perlu memanaskan makanan sisa. “Jika kita terlalu sering mengolah kembali makanan, sebenarnya kita justru mengurangi kandungan nutrisinya, seperti vitamin dan mineral,” ujarnya.
Lebih baik, kita menghemat waktu dengan memilih teknik pengolahan yang lebih sederhana dan cepat. Misalnya, menumis sayur dalam waktu yang singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: