HONDA BANNER

Mengenal Apa Itu Robotic Spine Surgery

Mengenal Apa Itu Robotic Spine Surgery

Robotic spine surgery memiliki beberapa keunggulan antara lain luka sayatan lebih kecil, perdarahan luka operasi yang lebih sedikit, serta risiko nyeri pascaoperasi yang rendah. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Robotic spine surgery adalah operasi tulang belakang menggunakan bantuan lengan robot dan laparoskopi. operasi ini dilakukan antara lain untuk mengatasi herniasi diskus atau memasang implan di tulang belakang.

operasi robotik untuk tulang belakang, atau dikenal dengan robotic-assisted spine surgery, mirip dengan operasi tulang belakang dengan teknik laparoskopi. Perbedaannya adalah pada teknik robotik, dokter bedah mengendalikan lengan robot melalui komputer.

BACA JUGA:Olahraga Singkat Ini Bikin Tubuh Tetap Bugar!

Pada awalnya, operasi robotik tulang belakang hanya dilakukan untuk membantu operasi konvensional atau laparoskopi. Namun, pada beberapa tahun belakangan, teknik robotik diteliti untuk mengatasi gangguan tulang belakang yang lebih serius, seperti tumor, retak tulang belakang, atau skoliosis.

Robotic spine surgery memiliki beberapa keunggulan antara lain luka sayatan lebih kecil, perdarahan luka operasi yang lebih sedikit, serta risiko nyeri pascaoperasi yang rendah. Tidak hanya itu, operasi ini juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi, risiko komplikasi yang lebih kecil, serta proses penyembuhan yang cepat. Saat ini, beberapa rumah sakit di Indonesia telah menyediakan fasilitas prosedur robotic spine surgery atau operasi robotik tulang belakang.

Tujuan Robotic Spine Surgery
Hingga saat ini, tujuan dilakukannya robotic spine surgery masih terbatas pada kondisi-kondisi berikut:
- Herniasi diskus
- Pemasangan sekrup (pedicle screw) dan implan pada tulang belakang
- Fusi atau penggabungan dua ruas tulang belakang
- Stenosis spinal

BACA JUGA:Ternyata Mondok di Pesantren Bisa Menjadi Haram, Gus Baha: Kalau Seperti Ini

Peringatan Robotic Spine Surgery
Ada beberapa kondisi yang dikontraindikasikan atau tidak dibolehkan menjalani operasi robotik tulang belakang, yaitu:

- Alergi terhadap obat bius
- Infeksi tulang belakang
- Belum menjalani terapi selain bedah secara maksimal
- Obesitas dan obesitas morbid
- Tumor ganas pada tulang belakang
- Osteoporosis tulang belakang
- Kondisi tulang belakang yang memerlukan lapang pandang operasi yang lebih besar

Robotic spine surgery juga tidak dianjurkan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Diabetes
- Konsumsi obat yang dapat mengganggu pembekuan darah, seperti clopidogrel, aspirin, atau warfarin

BACA JUGA:Benarkah Nasib Seseorang Tak Bisa Diubah Setelah Usia 40 Tahun? Ini Kata Buya Yahya

Sebelum Robotic Spine Surgery
Sebelum menjalani robotic spine surgery, pasien dianjurkan melakukan hal-hal berikut sejak beberapa bulan sebelumnya:
- Berhenti merokok, untuk mencegah risiko komplikasi saat dan setelah operasi
- Berolahraga rutin dengan intensitas ringan atau sedang, untuk membentuk otot sehingga mempercepat penyembuhan
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Menghentikan penggunaan obat pengencer darah 10 hari sebelum operasi

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan MRI tulang belakang beberapa hari sebelum operasi, dilanjutkan dengan hitung darah lengkap dan pemeriksaan fungsi pembekuan darah. Pasien juga akan diminta untuk berpuasa selama 8 jam sebelum operasi. Apabila diperlukan, pasien akan disarankan untuk mengonsumsi obat pencahar agar usus bersih sebelum operasi.

BACA JUGA:Doa Pelancar Rezeki, Mbah Moen: Baca 100 Kali Sebelum Fajar

Prosedur Robotic Spine Surgery
Setelah memasuki ruang operasi, pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan jubah khusus operasi, kemudian berbaring telungkup di atas meja operasi.  Selanjutnya, dokter akan melakukan prosedur robotic spine surgery dalam tahapan berikut:

- Memberikan obat bius total agar pasien tertidur dan tidak merasakan nyeri selama prosedur berlangsung
- Memberikan alat bantu pernapasan kepada pasien jika diperlukan
- Membuat sayatan kecil di area yang akan dioperasi
- Memasukkan selang lentur yang dilengkapi kamera dan lampu melalui sayatan tadi, dengan bantuan lengan robot yang dikendalikan oleh dokter bedah
- Mengawasi area operasi secara langsung agar lengan robot tidak melakukan kesalahan
- Menjahit luka operasi dan menutupnya dengan perban
- Memberikan obat pereda nyeri

Setelah Robotic Spine Surgery
Setelah operasi selesai, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan sebelum kembali ke kamar rawat inap. Biasanya, pasien perlu dirawat 3–5 hari setelah operasi, tetapi ada juga pasien yang diperbolehkan pulang esok harinya. Hal ini tergantung pada kadar keparahan penyakit, tingkat kesulitan operasi, serta usia dan riwayat penyakit pasien.

BACA JUGA:Waspada DOMS! Nyeri Otot setelah Berolahraga

Lamanya waktu penyembuhan setelah operasi juga tergantung pada kondisi pasien. Untuk membantu mempercepat pemulihan dan melatih pergerakan tulang belakang, pasien sebaiknya juga melakukan fisioterapi. Hal lain yang perlu dilakukan pasien untuk mempercepat proses pemulihan adalah:

- Tidak mengangkat beban berat
- Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai saran dokter

Komplikasi Robotic Spine Surgery
Komplikasi robotic spine surgery mirip dengan risiko operasi tulang belakang pada umumnya, antara lain:
- Reaksi alergi terhadap obat bius
- Pneumonia pascaoperasi
- Infeksi pada luka operasi
- Kerusakan jaringan sekitar area operasi
- Emboli paru
- Perdarahan
- Deep vein thrombosis

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami keluhan berikut setelah menjalani robotic spine surgery. Luka operasi bernanah dan mengeluarkan bau, demam tinggi, nyeri bertambah parah dan kesemutan atau mati rasa di tungkai.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: