Pengejaran Pelaku Bom Boston Bak Film Hollywood
PENGEJARAN dua pelaku utama bom boston, yang menewaskan 3 orang dan melukai 178 orang lainnya, berlangsung bak drama film Hollywood. Ribuan kepolisian dibantu FBI bersenjata lengkap dilibatkan, ledakan dan baku tembak berlangsung mencekam. Pengungkapan dua pelaku pengeboman bermula dari kejadian penembakan brutal di kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT), 6 Km dari lokasi kejadian bom Boston. Penembakan ini berlangsung hanya beberapa jam setelah Bom Boston. Mendapat laporan tersebut, ratusan aparat keamanan dibantu garda nasional, lantas mengepung Kota Boston. Sekitar 380.000 penduduk Boston diminta untuk tetap tinggal di rumah mereka. Jalanan pun lantas sepi dan aparat mulai mendekat ke lokasi Watertown, yang diyakini menjadi tempat persembunyian dua pelaku. Polisi pun memberikan peringatan, agar tidak ada penduduk yang mendekati sebuah taman industri dan mall di Arsenal Street dekat Watertown. Sementara line telepon darurat 911, selalu siaga untuk menerima telepon dari penduduk yang sekiranya menemukan sesuatu mencurigakan. Pengepungan tersebut membuahkan hasil, ketika ada laporan pembajakan sebuah mobil oleh dua orang laki-laki di daerah Cambridge. Bak film Hollywood, pelaku ternyata membawa seorang sandera bersama mereka di dalam mobil. Karena itu polisi tidak bisa lantas melakukan serangan. Namun selama kurang lebih setengah jam, aparat dibantu FBI mulai melancarkan tembakan yang kemudian dibalas tembakan pula oleh kedua pelaku. Bahkan dari dalam mobil, pelaku sempat melempar bom ke arah aparat. \"Pada saat itu, alat peledak dilempar dari mobil oleh tersangka. Para tersangka dan polisi juga terlibat baku tembak di wilayah Dexter dan Laurel jalan,\" ujar ujar Komisioner Polisi Boston, Edward Davis, dilansir The Sun, Jumat (19/4). Meski akhirnya sandera berhasil selamat, namun akibat baku tembak, seorang perwira Polisi MBTA terluka parah dan akhirnya dinyatakan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Satu pelaku akhirnya juga dinyatakan meninggal, sementara satu lagi melarikan diri. \"Kami sedang melakukan perburuan karena orang ini berbahaya dan bersenjata,\" kata Davis.(afz/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: