Soroti Fasilitas Kesehatan, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Kumpulkan Managemen Rumah Sakit

Soroti Fasilitas Kesehatan, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Kumpulkan Managemen Rumah Sakit

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain -foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM - DPRD Provinsi Bengkulu melalui Komisi IV, menyoroti beberapa kasus yang terjadi di Bengkulu terkait minimnya fasilitas kesehatan di rumah sakit dan berdampak pada masyarakat Bengkulu bahkan hingga kematian.

Sebagai tindaklanjutnya, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu akan memanggil para pengelola atau management rumah sakit di Bengkulu untuk melakukan hearing.

Rencananya, kata Teuku Zulkarnain, pemanggilan pihak management rumah sakit ini direncanakan pada Selasa (14/1/2025) di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

"Kita akan lakukan hearing terhadap rumah-rumah sakit di Bengkulu," kata Teuku.

BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Umumkan Helmi - Mian Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Buntut Penolakan Korban Lakalantas, Dua Rumah Sakit Disidak Dewan Provinsi Bengkulu

Salah satu kasus terbaru, sebut Teuku, adalah kasus persalinan warga Bengkulu secara prematur di Rumah Sakit Tiara Sella Kota Bengkulu.

Dalam kejadian ini, sang buah hati alias bayi yang baru saja dilahirkan meninggal dunia yang diduga akibat kurangnya fasilitas kesehatan yang menunjang bagi bayi prematur.

"Hearing rumah sakit ini salah satunya terkait persoalan bayi yang meninggal di rumah sakit Tiara sella kota Bengkulu tempo hari. Rumah sakit harus tahu kalau persoalan ibu dan bayi itu darurat. Seperti persalinan prematur yang dialami salah satu warga Bengkulu," jelas Teuku.

Dalam hearing ini nantinya, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu akan menekankan pada pihak management untuk melengkapi fasilitas kesehatan bagi masyarakat Bengkulu, khususnya pada pasien yang darurat.

Apabila alat-alat tersebut tidak tersedia di rumah yang dituju, maka segara dialihkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.

"Seluruh rumah-rumah harusnya memiliki alat yang dapat menangani pasien darurat. Kalau tidak ada, rumah sakit harus mengadakan. Jika alat tidak memadai maka rumah sakit harus mengantisipasi hal-hal seperti ini atau bisa menjalin kerjasama dengan rumah sakit yang memiliki alat yang memadai," sambungnya.

Tak hanya itu, Teuku juga menegaskan pada seluruh pihak rumah sakit untuk tidak mencari keuntungan dalam menangani warga Bengkulu yang ingin berobat.

"Jangan sampai oper sana oper sini dan rumah sakit dapat untung dari sana," pungkas Teuku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: