Troponin dan Kaitannya dengan Serangan Jantung

Troponin dan Kaitannya dengan Serangan Jantung

Jika orang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam darahnya biasanya naik pada 2–6 jam setelah terjadi kerusakan pada otot jantung. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Troponin adalah molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot jantung rusak akibat serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan Troponin sering kali dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan kerusakan jantung.

Troponin adalah protein yang menjadi bagian dari otot jantung dan otot rangka. Protein ini terdiri dari Troponin I, Troponin T, dan Troponin C. Semakin banyak kerusakan yang ada di jantung, semakin besar pula jumlah Troponin T dan Troponin I yang ada di dalam darah.

BACA JUGA:Begini Cara Merawat Lansia dengan Hipertensi di Rumah

Hubungan antara Troponin dan Serangan jantung
Pada orang yang sehat, kadar troponin dalam darah umumnya tidak terdeteksi karena jumlahnya yang sangat rendah. Oleh karena itu, kenaikan kadar troponin sesedikit apa pun bisa menunjukkan adanya kerusakan pada otot jantung. Ketika kadar troponin dalam darah seseorang mengalami peningkatan yang tinggi, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa orang tersebut mengalami serangan jantung.

Jika orang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam darahnya biasanya naik pada 2–6 jam setelah terjadi kerusakan pada otot jantung. Dalam waktu 12 jam, kadar troponin dalam darah akan meningkat lebih tinggi lagi. Kadar troponin mungkin akan tetap tinggi selama 1–2 minggu setelah serangan jantung terjadi.

Pada penderita angina pektoris, pemeriksaan troponin biasanya dilakukan jika gejala nyeri dada semakin parah. Jika ditemukan peningkatan kadar troponin, hal ini menandakan kondisi jantung memburuk dan berisiko tinggi menjadi serangan jantung.

BACA JUGA:Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Tunggu Arahan Pemerintah Pusat

Kondisi Lain yang Dapat Meningkatkan Kadar Troponin
Selain serangan jantung, tingginya kadar troponin dalam darah juga dapat terjadi akibat factor-faktor berikut ini:

- Denyut jantung yang sangat cepat dan tidak normal
- Olahraga yang berkepanjangan, seperti maraton
- Cedera yang melukai jantung, seperti kecelakaan mobil
- Gagal jantung kongestif
- Hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi di pembuluh darah arteri paru-paru
- Emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri paru-paru oleh bekuan darah, lemak, atau sel tumor
- Miokarditis, yaitu radang otot jantung yang biasanya disebabkan oleh virus
- Kardiomiopati atau melemahnya otot jantung
- Penyakit ginjal kronis
- Efek samping pasca tindakan medis, seperti angioplasti jantung, operasi jantung, terapi kejut listrik pada jantung, hingga ablasi jantung

BACA JUGA:RSTG Bengkulu Targetkan Jalin Kerja Sama Dengan BPJS Kesehatan

Tes troponin biasanya dilakukan ketika seseorang diduga mengalami gejala serangan jantung. Beberapa gejalanya yang perlu dikenali adalah sebagai berikut:

- Nyeri dada seperti terasa sesak, diremas, atau ditekan
- Nyeri dada yang menjalar dari dada ke lengan, rahang, leher, punggung, dan perut
- Sesak napas
- Pusing dan keringat dingin
- Mual dan muntah
- Batuk atau mengi

Jika Anda atau keluarga mengalami berbagai gejala di atas, dianjurkan untuk segera pergi ke unit gawat darurat di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan dini.

BACA JUGA:Beragam Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Bisa Dilakukan

Sebagai upaya pencegahan serangan jantung, mulailah menerapkan gaya hidup sehat dari sekarang untuk menjaga kesehatan jantung, terutama jika Anda sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung, misalnya obesitas, tekanan darah tinggi, atau diabetes. Bila perlu, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi jantung Anda serta mendapatkan saran dokter mengenai kiat yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit atau serangan jantung.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: