Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Bengkulu di Mulai, Fokus Bangun SDM Berkualitas Untuk Indonesia Emas
Kick Off Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Bengkulu -foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Guna mewujudkan visi bersama membangun bangsa maju menuju Indonesia emas 2045, Kementerian Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) masih berfokus pada isu keluarga berkualitas.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam merevitalisasi peran keluarga guna mengatasi persoalan - persoalan yang menghambat pencapaian cita-cita pembangunan.
Salah satu persoalan yang menjadi polemik dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah masih tingginya angka stunting di Indonesia, yaitu 21,5 persen,dan angka prevalensi stunting Provinsi Bengkulu sebesar 20,2 persen (SKI-2023).
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bengkulu M Ichwan mengatakan, potret tersebut harus menjadi bahan evaluasi bersama.
"Penanganan masalah stunting merupakan salah satu strategi pemerintah dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai upaya mewujudkan Asta Cita ke IV, melalui gerakan bersama ini dapat menekan kasus stunting di Bumi Rafflesia yang menetapkan sasaran hingga pada angka 12,55 persen," ujar Ichwan saat membuka Kick Off Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tingkat Provinsi Bengkulu, Rabu, (18/12/2024).
BACA JUGA:BKKBN Sasar Wilayah Perbatasan, Cegah Keluarga Berisiko Stunting
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari menambahkan, kick off gerakan orang tua asuh cegah stunting merupakan sebuah langkah bersama dalam membangun dan meningkatkan kualitas SDM.
"Melalui berbagai aksi intervensi spesifik maupun sensitif dalam rangka akselerasi Asta Cita ke IV yaitu memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas," ujar Zamhari.
Disisi lain, pada pencanangan Genting 2024 ini digelar beberapa aksi sosial, yaitu penandatanganan komitmen terhadap delapan orang tua asuh cegah stunting di Provinsi Bengkulu, baik perorangan maupun lembaga.
Seperti Ketua TPPS Kabupaten Bengkulu Utara, pimpinan BSI Cabang Bengkulu, pimpinan BTN Syariah Bengkulu, Komandan Kodim 0407 Kota Bengkulu, Komandan Kodim Bengkulu Utara, Kepala OJK Bengkulu serta Lurah Sumber Jaya Kota Bengkulu.
Selain itu dilaksanakan pemberian pil tambah darah bagi siswa puteri, sosialisasi pencegaham stunting kepada keluarga berisiko stunting, yang diantaranya ibu hamil, menyusui dan remaja.
" Diharapkan melalui berbagai aksi nyata tersebut mampu meningkatkan pengetahuan keluarga dalam membangun kualitas keluarga menuju bangsa yang mandiri," tutup Zamhari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: