Hary Tanoe Berniat Dirikan BPR

SEMARANG, BE – Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia (Perindo) berencana mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang sesuai namanya, akan diperuntukkan bagi usaha kecil, buruh dan petani. \"Marginnya 50% lebih murah dari bank pemerintah. Karena ini kegiatan sosial maka margin hanya untuk menutupi biaya operasional saja,\" ujar Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dalam siaran pers di Semarang, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, pembiayaan dari bank-bank selama ini untuk usaha kecil banyak yang dipatok dengan bunga mencekik leher. Maklum usaha kecil dinilai memiliki risiko lebih tinggi dibanding usaha korporasi, sehingga bisa tawar-menawar bunga.

Sekadar gambaran, industri perbankan saat ini mematok bunga sekitar 2-3% per bulan. Berdasarkan penelitian Bank Indonesia pelaku usaha mikro masih menanggung beban suku bunga pinjaman bank kredit mikro sekitar 30% per tahun. Hal ini sangat timpang bila dibandingkan dengan pinjaman untuk korporasi yang bunganya berkisar antara 8-11% per tahun.

Hary menjelaskan, penyaluran pembiayaan tersebut selain langsung, juga melalui koperasi-koperasi. Seperti koperasi buruh, nelayan dan tani. Dia bilang koperasi-koperasi saat ini harus terus didorong untuk performa terbaik untuk kesejahteraan anggota koperasi itu dan lingkungannya.

\"Tak berhenti disitu Perindo juga akan memberikan pendampingan dan pelatihan. Kegiatan sosial ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat bawah. Kami tidak akan pernah berhenti untuk membuat terobosan-terobosan untuk rakyat,\" katanya.

Seperti diketahui, pria yang belum genap 48 tahun tersebut baru saja mengakuisisi 30% saham Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) melalui PT MNC Kapital Tbk (BCAP). Adapun perjanjian jual beli tersebut diteken pada 2 April 2013 lalu. (ibn)

Sumber: