Tanggul Sungai Selagan Jebol, Warga Pondok Batu Desak BWS Sumatera VII Lakukan Perbaikan

Tanggul Sungai Selagan Jebol, Warga Pondok Batu Desak BWS Sumatera VII Lakukan Perbaikan

Tanggul Sungai Selagan jebol, warga Pondok Batu desak perbaikan segera.-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu untuk segera memperbaiki tanggul pengaman Sungai Selagan yang jebol akibat erosi. Kerusakan tanggul ini tidak hanya mengancam keselamatan permukiman warga, tetapi juga akses jalan provinsi dan jembatan utama di wilayah tersebut.  

Kepala Desa Pondok Batu, Joni Susandra, menyampaikan bahwa tanggul yang jebol selama ini berfungsi penting untuk mencegah banjir dan melindungi akses utama masyarakat. Namun, hingga kini, meskipun pihak pemerintah daerah dan BWS telah mengecek kondisi tanggul, belum ada tindakan konkret untuk memperbaikinya.  

"Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki tanggul ini segera, bukan hanya datang untuk mengambil foto di lokasi tanpa tindak lanjut," kata Joni, Rabu (20/11/2024).    

Tanggul yang jebol ini memiliki peran penting untuk menahan aliran Sungai Selagan agar tidak meluap ke permukiman warga. Jika tidak segera diperbaiki, satu dusun di Desa Pondok Batu terancam terendam banjir. Selain itu, akses jalan provinsi yang menjadi jalur utama masyarakat juga terancam putus.  

BACA JUGA:Polres Mukomuko Tanam Bibit Jagung Serentak untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasiona

BACA JUGA:Pilihan Resep Rendah Karbohidrat yang Lezat dan Manfaatnya

"Kalau tanggul tidak diperbaiki, satu dusun bisa kebanjiran dan jalan provinsi yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk desa ini akan putus," jelas Joni.  

Lebih lanjut, ia juga menyoroti ancaman erosi terhadap jembatan provinsi yang sebelumnya pernah ambruk. Jembatan darurat yang saat ini digunakan oleh warga juga berisiko rusak jika erosi terus terjadi.  

"Jembatan ini sudah sangat terancam oleh erosi Sungai Selagan. Jika jembatan rusak total, kami tidak tahu lagi bagaimana masyarakat bisa keluar atau masuk desa," tambahnya.  

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, menyebutkan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan kondisi tanggul jebol tersebut dan mengirimkan laporan ke BWS Sumatera VII Bengkulu. Ia juga telah meminta kepala desa untuk menyampaikan usulan resmi perbaikan kepada pihak BWS.  

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala desa dan meminta mereka mengajukan usulan resmi perbaikan tanggul ke BWS. Selain itu, dokumentasi kondisi tanggul yang rusak juga telah kami kirimkan ke BWS," ujar Apriansyah. 

BACA JUGA:Dana Desa Mukomuko Tahun 2025 Naik Jadi Rp119 Miliar, Fokus pada Pembangunan dan Kesejahteraan

BACA JUGA:Mukomuko Siap Jadi Sentra Bawang Merah Baru di Sumatera

Namun, ia mengakui bahwa kemungkinan besar tidak ada anggaran untuk pembangunan tanggul permanen pada tahun 2024.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: