Hati-Hati Gejala Penyakit Epilepsi! Ini 11 Penyebab Kejang pada Anak-anak yang Perlu Diketahui

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kejang pada anak merupakan kondisi yang bisa sangat mengkhawatirkan bagi orang tua dan sering kali muncul secara tiba-tiba.

Kejang terjadi saat aktivitas listrik di otak mengalami gangguan atau tidak stabil, sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak dan merespons.

Anak yang mengalami kejang bisa mengalami gejala seperti tubuh yang bergetar hebat, hilang kesadaran, otot yang kaku, atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.

Kejang pada anak tidak selalu berarti adanya penyakit yang serius, tetapi penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami penyebab dan penanganan yang tepat. Kejang juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang memerlukan penanganan khusus, seperti demam tinggi atau epilepsi.

BACA JUGA:Kenali Narkoba pada Remaja dengan Cara Ini!

BACA JUGA:3 Jamu Ini Efektif Kecilkan Perut setelah Melahirkan Caesar

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum kejang pada anak beserta penjelasannya

1. Demam Tinggi (Kejang Demam)

Kejang demam adalah jenis kejang yang paling sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 6 bulan hingga 5 tahun. Penyebabnya adalah demam tinggi, biasanya di atas 38°C, yang sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Saat suhu tubuh meningkat dengan cepat, otak anak yang masih berkembang bisa bereaksi dengan menyebabkan kejang. Meskipun menakutkan, kejang demam biasanya tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang pada otak.

2. Infeksi Otak atau Sistem Saraf (Meningitis atau Ensefalitis)

Infeksi pada otak atau jaringan di sekitar otak, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat menyebabkan kejang. Meningitis adalah peradangan pada lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

BACA JUGA:Ketahui Manfaat Sirup Maple Untuk Kesehatan Serta Tips Mengonsumsinya

BACA JUGA:Ingin Mengencangkan Miss V Setelah Melahirkan? Coba 5 Bahan Alami Berikut

Sumber: