PAD Masih Rendah

PAD Masih Rendah

BENGKULU, BE - Realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu pada periode Triwulan Pertama terhitung sejak awal Januari hingga Maret ternyata masih sangat rendah.   Dari Rp 759 miliar yang ditargetkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu baru berhasil mengumpulkan Rp 213 miliar atau sekitar Rp 28,1 persen. Artinya, target PAD yang belum tercapai masih sebesar Rp 545 miliar lagi. Hal ini tentu akan menghambat proses pembangunan kota dalam periode-periode mendatang.

Data terhimpun, selisih cukup besar ditemukan pada beberapa item yang sebenarnya cukup strategis. Misalnya pada pajak hotel bintang satu yang ditargetkan Rp 760 juta, namun baru terealisasi Rp 59 juta. Pajak hotel melati dua yang ditargetkan Rp 490 juta, namun baru terealisasi Rp 46 juta. Pajak hotel melati satu yang ditargetkan Rp 303 juta, namun baru terealisasi Rp 18 juta. Pajak rumah makan yang ditargetkan Rp 1,8 miliar, namun baru terealisasi Rp 124 juta.

Yang cukup mengejutkan, retribusi pelayanan pasar yang pada awal tahun ditargetkan Rp 4 miliar, namun ternyata baru terealisasi Rp 123 juta. Sementara pajak parkir yang ditargetkan Rp 450 juta, baru terealisasi Rp 106 juta atau baru 23 persen.

Pajak parkir ini tidak lebih parah dari pajak sarang burung walet yang ditargetkan Rp 300 juta, namun baru terealisasi Rp 29 juta atau baru 9 persen saja. Retribusi IMB yang ditargetkan Rp 7,6 miliar, namun baru terealisasi Rp 664 juta. Bagi hasil dari pajak bumi dan bangunan yang ditargetkan Rp 18 miliar, namun baru terealisasi Rp 218 juta.

Menanggapi hal ini, Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda mengimbau agar para pengguna jasa dan petugas penagih dapat meningkatkan kesadaran mereka dalam membayar retribusi maupun pajak. \"Mereka sudah memiliki pedoman pelaksanaan yang jelas untuk mencapai target-target tersebut. Kepada para pengguna jasa, kami akan selalu mengingatkan soal hak dan kewajibannya,\" katanya.

Wakil Walikota juga mengatakan, ia tidak menutup mata terhadap adanya kemungkinan kendala-kendala yang dihadapi petugas di lapangan. \"Nanti akan kami tanyakan kepada petugas penagih mengenai hal ini,\" paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah (DPPKA) Kota Bengkulu, Syaferi Syarif SH MSi menyatakan, pihaknya tetap merasa optimis target yang telah ditentukan akan tercapai. \"Kami berharap dinas-dinas terkait dapat meningkatkan kinerjanya dalam menghimpun PAD. Silakan soroti kinerja mereka,\" ungkapnya, kemarin.  

Jadi Sorotan Dewan Masih rendahnya target PAD ini mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Kota, Sofyan Hardi. Ia menilai, rendahnya capaian ini merupakan persoalan klasik yang hingga saat ini belum berhasil diatasi Pemda Kota.

\"Pengelolaan dan managemennya sejak lama memang tidak baik. Kalau diperiksa dengan jujur, ada sekitar 60 persen kebocoran PAD setiap tahun.

Contoh saja dari parkir, itu yang sah disetor kemungkinan hanya 30 persen dari yang sebenarnya didapat dilapangan. Termasuk sektor-sektor lainnya,\" ujarnya.

Karenanya, Sofyan menganjurkan agar Pemda Kota membentuk tim independen untuk mengawasi kinerja masing-masing SKPD untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran PAD ini.  \"Kalau itikad perubahan itu mau serius mau kita jalankan, coba rekrut tenaga profesional dan independen untuk mengawasi kinerja SKPD-SKPD ini. Jangan sampai ada penyimpangan dan kebocoran,\" tegasnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: