Capgras Syndrome: Kondisi Saat Tidak Mengenali Wajah Orang Terdekat

Capgras Syndrome: Kondisi Saat Tidak Mengenali Wajah Orang Terdekat

Gejala yang paling terlihat jelas saat seseorang mengalami Capgras syndrome adalah keyakinan bahwa orang lain telah menggantikan atau berpura-pura menjadi seseorang yang dirinya kenal, padahal kenyataannya tidak.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Capgras syndrome adalah kondisi langka yang membuat penderitanya meyakini bahwa orang lain berpura-pura menggantikan orang yang ia kenal. Ini terjadi akibat kerusakan otak yang membuatnya tidak bisa membedakan mana hal yang nyata dan tidak.

Orang dengan Capgras syndrome umumnya mengalami delusi sehingga tidak mampu membedakan sesuatu yang nyata dan tidak. Penderita sindrom ini meyakini bahwa orang lain memiliki niat buruk terhadapnya dengan berpura-pura menjadi sosok orang yang mereka kenal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Capgras syndrome lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, terutama yang usianya paruh baya.

BACA JUGA:Terapi Senam Otak untuk Mencegah dan Mengurangi Pikun

Penyebab Capgras Syndrome
Belum diketahui secara pasti apa penyebab Capragas syndrome. Namun, adanya kerusakan fungsi atau struktur otak, terutama otak bagian kanan, bisa memicu seseorang mengalami sindrom ini. Otak bagian kanan berperan penting dalam memengaruhi cara otak untuk berpikir, berimajinasi, menerima atau memproses informasi, serta mengingat.

Oleh karena itu, saat otak bagian kanan mengalami kerusakan, seseorang bisa mengalami delusi yang membuat dirinya tidak bisa membedakan hal nyata dan tidak. Penyakit Alzheimer, demensia, penyakit Parkinson, atau skizofrenia sering kali dikaitkan dengan kondisi yang menyebabkan penderita mengalami delusi sehingga meningkatkan risiko mengalami Capgras Syndrome.

BACA JUGA:Ini Dia Penyebab Hilangan Ingatan dan Cara Pencegahannya

Gejala Capgras Syndrome
Gejala yang paling terlihat jelas saat seseorang mengalami Capgras syndrome adalah keyakinan bahwa orang lain telah menggantikan atau berpura-pura menjadi seseorang yang dirinya kenal, padahal kenyataannya tidak. Selain itu, penderita Capgras syndrome juga dapat mengalami beberapa gejala lain, seperti:

- Merasa cemas dan stres saat berada di sekitar orang yang dianggap menggantikan orang yang dikenal
- Bertindak kasar terhadap orang tersebut
- Mengalami perubahan perilaku

Perlu diingat bahwa gejala yang terjadi pada setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung penyakit yang mendasari terjadinya Capgras syndrome. Mengingat penderita Capgras syndrome dapat bertindak kasar pada orang yang dianggap menggantikan orang yang ia kenal, sebaiknya segeralah bawa penderita untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak membahayakan orang terdekatnya.

BACA JUGA:Tidak Kooperatif, 6 Terdakwa RSUD Mukomuko Dituntut 5 Tahun, 1 Dituntut 2 Tahun

Cara Mengobati Capgras Syndrome
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan Capgras syndrome. Namun, pengobatan terhadap penyakit atau kondisi medis terkait dapat meredakan gejala Capgras syndrome. Misalnya, penderita Capgras syndrome yang disebabkan skizofrenia dapat menjalani perawatan berupa konsumsi obat antipsikotik atau psikoterapi untuk meringankan gejalanya.

Selain itu, penderitanya juga akan menjalani perawatan yang biasa digunakan untuk mengatasi gangguan delusi, yaitu reality orientation therapy. Terapi ini akan fokus pada upaya untuk mengubah pola pikir penderita delusi dalam menghadapi kenyataan yang ada. Hal-hal, seperti nama orang, wajah, tempat, dan waktu, akan diulang berkali-kali untuk mengingatkan pada kenyataan sehingga membantu penderita delusi lebih memahami lingkungannya dan kecemasannya pun berkurang.

BACA JUGA:Seberapa Sering Pemeriksaan Kehamilan Dilakukan? Ini Jawabannya

Tidak hanya reality orientation therapy, penderita juga bisa menjalani terapi perilaku kognitif untuk mengatasi delusi yang dialami. Dengan terapi yang tepat serta dukungan dari keluarga, penderita Capgras syndrome dapat menyadari hal-hal yang diyakininya tidak benar.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: