Ingin Menggandeng Orang Tua ke Surga, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Amalannya

Ingin Menggandeng Orang Tua ke Surga, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Amalannya

Ustaz Adi Hidayat Bagikan Amalan Agar Bisa Menggandeng Orang Tua Masuk Surga-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

"Dan yang dahsyat, saat masuk surga diperkenankan menggandeng bapak, ibu yang melahirkannya, istri yang mendampingi selama hidupnya, dan anak keturunannya," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Amalan yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat adalah mencintai kitab suci umat Islam, yaitu Al Qur’an.

Cinta kepada Al Qur’an tidak bisa hanya diungkapkan dengan kata-kata, melainkan diwujudkan dengan senantiasa mendampingi dan berinteraksi dengannya, mulai dari membaca, memahami, merenungkan, hingga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Para sahabat Rasulullah adalah contoh terbaik dalam hal mencintai Al Qur’an. Mereka dengan semangat dan antusias mendengarkan setiap wahyu yang disampaikan.

Setiap ayat yang mereka terima dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dirasakan sebagai hadiah yang sangat berharga.

Begitu pula, generasi setelah para sahabat, yaitu tabi’in, menunjukkan semangat yang tinggi dalam membaca Al Qur’an tanpa mengenal waktu.

Kecintaan mereka terhadap Al Qur’an terlihat dari upaya mereka menjadikan Al Qur’an sebagai teman sehari-hari.

Imam al-Nawawi menceritakan bahwa ada beberapa tabi’in yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sehari, bahkan ada yang melakukannya antara waktu zhuhur dan ashar.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Kawin Lari dengan Janda Maupun Gadis, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:3 Janji Allah untuk Orang yang Berhijrah, Ustaz Adi Hidayat: Salah Satunya Rezeki Berlipat Ganda

Di masa kini, jika seseorang ditanya apakah mereka mencintai Al Qur’an, biasanya jawabannya adalah, “Iya, saya mencintai Al Qur’an.” Namun, jawaban ini sering kali keluar secara otomatis tanpa adanya pemikiran dan refleksi yang mendalam.

Cinta sejati perlu dibuktikan, tidak hanya diucapkan. Banyak orang mengaku mencintai Al Qur’an, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih banyak berinteraksi dengan ponsel dibandingkan menghabiskan waktu bersama Al Qur’an.

Bagaimana mungkin seseorang dikatakan mencintai Al Qur’an jika ia mampu berlama-lama memainkan ponsel, tetapi merasa mengantuk saat harus menyentuh Al Qur’an?

Seseorang yang terjerat dalam cinta akan memiliki hati yang selalu terpaut, bibir yang terus menyebut nama yang dicintainya, dan merindukannya ketika jauh. Ia akan memutuskan segala sesuatu demi bersamanya. Menurut Sayyidina Ali, ia adalah tawanan yang tidak bisa lepas dari cintanya.

"Barang siapa yang mencintai sesuatu maka dia adalah tawanan baginya,".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: