Waspada! Ini Dia 7 Gejala Kolesterol Sejak Dini

Waspada! Ini Dia 7 Gejala Kolesterol Sejak Dini

Sebenarnya tes kolesterol wajib dilakukan 4-5 tahun sekali, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Gejala kolesterol tinggi terkadang tidak disadari karena intensitasnya yang sangat ringan. Hal ini menyebabkan penumpukan kolesterol semakin banyak sehingga meningkatkan risiko penyakit lain. Meskipun masih muda, kamu harus waspada risiko peningkatan kolesterol karena kebanyakan anak muda tidak mengontrol asupan makanan.

Terlalu banyak makan makanan berlemak tanpa disadari akan menimbulkan penyakit kolesterol tinggi. kolesterol tinggi jarang menimbulkan gejala di awal, itulah mengapa penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara teratur, agar menemukan cara menurunkan kolesterol.

BACA JUGA:Kalori Surplus! Cara Sehat Menaikkan Berat Badan

Kolesterol adalah salah satu jenis lipid atau lemak alami, yang berperan penting untuk pembentukan membran sel, hormon tertentu, dan vitamin D. Untuk membantu mengangkut kolesterol, organ hati memproduksi lipoprotein. Lipoprotein adalah partikel yang terbuat dari lemak dan protein. Mereka membawa kolesterol dan trigliserida (jenis lipid lain) melalui aliran darah. Dua bentuk utama lipoprotein adalah low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).

Kolesterol LDL adalah setiap kolesterol yang dibawa oleh lipoprotein densitas rendah. Jika darah mengandung terlalu banyak kolesterol LDL, kamu mungkin didiagnosis menderita kolesterol tinggi. Tanpa pengobatan, kolesterol tinggi dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.

BACA JUGA:Ini Dia 9 Obat Sariawan yang Cepat dan Ampuh

Macam-macam penyebab kolesterol
Mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans dapat meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi. Hidup dengan obesitas juga dapat meningkatkan risiko. Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap kolesterol tinggi, yaitu kurang aktivitas fisik dan merokok.

Genetika juga dapat mempengaruhi peluang terkena kolesterol tinggi. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Gen tertentu menginstruksikan tubuh tentang cara memproses kolesterol dan lemak. Jika orang tuamu memiliki kolesterol tinggi, kamu mungkin memiliki risiko yang lebih besar untuk memilikinya juga.

Apa gejala kolesterol?
Kolesterol tinggi biasanya tidak memiliki gejala apapun sampai kondisi tubuh mengalami kondisi darurat. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi adalah melalui tes darah. Berikut adalah kemungkinan gejala kolesterol yang harus kamu waspadai:

BACA JUGA:Pemkot Imbau Pelaku Usaha Manfaatkan Pembuatan NIB Gratis Via Ponsel

- Otot mudah lelah
- Sakit rahang
- Kelelahan ekstrim
- Nyeri dada atau angina
- Sesak nafas
- Mudah kesemutan atau mati rasa
- Xanthoma, tumbuhnya lemak di bawah kulit

Apakah kolesterol tinggi berbahaya?
Membiarkan kolesterol tidak diobati dapat menyebabkan penumpukan plak sehingga merusak jantung serta meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Hal ini tentu sangat berbahaya, sebisa mungkin kamu harus mencegah dan menghindari risiko kolesterol tinggi.

BACA JUGA:6 Jenis Penyakit Lidah yang Perlu Kamu Tahu

Risiko kolesterol akan semakin meningkat jika kamu:
- Sering mengoonsumsi makanan tidak sehat
- Kelebihan berat badan
- Kurang gerak
- Memiliki riwayat kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia familial
- Perokok pasif atau aktif
- Memiliki diabetes atau penyakit ginjal

Cara mengobati kolesterol tinggi
Jika kamu memiliki kolesterol tinggi, cara terbaik untuk mengatasinya yaitu melalui gaya hidup sehat dan konsumsi obat jika diperlukan. Berikut adalah beberapa perubahan yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi kolesterol:

BACA JUGA:6 Jenis Penyakit Lidah yang Perlu Kamu Tahu

- Hindari konsumsi alkohol dan merokok
- Konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat
- Batasi makanan olahan, daging merah berlemak, kuning telur, dan produk susu tinggi lemak
- Diet dan olahraga
- Pertahankan berat badan ideal

Pemeriksaan kadar kolesterol
Pemeriksaan kolesterol atau skrining, membutuhkan pengambilan sedikit darah. Kamu mungkin perlu berpuasa selama 8 sampai 12 jam sebelum tes kolesterol. Pastikan untuk bertanya kepada dokter tentang persiapan sebelum tes.

Tes kolesterol akan memeriksa kadar:
- Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat”. Memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan mengakibatkan penyakit jantung atau stroke.
- High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik”. HDL dikenal sebagai kolesterol “baik” karena kadarnya yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang digunakan tubuh untuk energi. Kombinasi kadar trigliserida tinggi dengan kolesterol HDL rendah atau kadar kolesterol LDL tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Kolesterol total, jumlah total kolesterol dalam darah berdasarkan angka HDL, LDL, dan trigliserida.

BACA JUGA:Inilah 4 Obat Sariawan Alami agar Terbebas dari Rasa Perih dan Nyeri

Kapan harus ke dokter
Sebenarnya tes kolesterol wajib dilakukan 4-5 tahun sekali, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Karena semua kalangan sangat berpotensi mengalami kolesterol tinggi, terlebih bagai orang dengan berat badan berlebih. Namun jika kamu sudah merasakan beberapa gejala kolesterol, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Kamu mungkin akan langsung disarankan untuk melakukan tes kolesterol, untuk mengetahuinya secara pasti.

Semakin dini kolesterol terdeteksi maka akan semakin baik. Kamu tidak perlu takut, karena cara mengobati kolesterol tinggi cukup mudah. Ubah pola hidup dan hindari makanan yang tidak sehat. Lakukan hal ini secara disiplin dan konsisten, agar kadar kolesterol tetap stabil.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: