Begini Prosedur Transplantasi Rambut dan Risikonya
Untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan keberhasilan transplantasi rambut dalam mengatasi kebotakan, prosedur harus dilakukan ketika pasien dalam kondisi sehat.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Transplantasi rambut atau cangkok rambut bisa menjadi solusi untuk mengatasi kebotakan yang disebabkan oleh banyak hal. Prosedur ini mampu mengembalikan helaian rambut pada kulit kepala yang mengalami penipisan rambut atau mulai membotak.
kebotakan bisa disebabkan oleh beragam hal, tetapi genetik dan usia merupakan faktor utama yang memicu kondisi ini. Pasalnya, pertambahan usia bisa membuat pertumbuhan rambut melambat dan membuat folikel rambut berhenti memproduksi rambut. Untuk mengatasi kebotakan rambut, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dan salah satunya adalah menjalani transplantasi rambut atau cangkok rambut.
BACA JUGA:Gangguan Somatoform: Sakit Dikarenakan Stres
Prosedur Tranplantasi Rambut dan Persiapannya
Transplantasi rambut dilakukan dengan cara memindahkan folikel rambut dari kulit kepala yang memiliki pertumbuhan aktif ke area kulit kepala lain yang mengalami kebotakan atau penipisan rambut. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter bedah. Berikut ini adalah prosedur Transplantasi rambut:
1. Membersihkan kulit kepala
Sebelum Transplantasi rambut dilakukan, dokter bedah akan membersihkan kulit kepala terlebih dahulu. Pada tahap ini, rambut di kulit kepala yang folikelnya sehat akan dicukur terlebih dahulu dan dibersihkan.
2. Menyuntikkan obat bius ke kulit kepala
Setelah kulit kepala bersih, obat bius akan disuntikkan ke kulit kepala yang akan diangkat untuk dijadikan bahan cangkokan. Kulit kepala akan diangkat dan disisihkan, kemudian area tersebut akan ditutup kembali dengan cara dijahit. Bekas luka dapat timbul, tetapi biasanya tidak akan terlihat karena tertutup oleh rambut lainnya.
BACA JUGA:Memahami Hypomania dan Gejala yang Dialami
3. Membagi area cangkok menjadi beberapa bagian
Selanjutnya, dokter bedah akan membagi lajur kulit kepala yang akan ditanam di bagian kepala menjadi 500–2000 bagian, dengan masing-masing bagian memiliki beberapa helai rambut. Jumlahnya tergantung pada jenis, kualitas, warna rambut, dan ukuran kulit kepala yang akan ditransplantasi.
4. Mencangkok rambut ke kulit kepala yang botak
Setelah cangkokan rambut siap, dokter bedah akan kembali membersihkan dan mempersiapkan lokasi rambut yang akan ditanami. Dokter akan membuat lubang sesuai dengan jumlah cangkokan yang dibuat dengan pisau bedah atau jarum, lalu cangkokan rambut akan ditanam di lubang-lubang tersebut secara perlahan.
BACA JUGA:Tanda-Tanda Shopaholic dan Tips Cara Mengatasinya
Lamanya operasi pencangkokan rambut tergantung pada seberapa banyak rambut yang dicangkok. Namun, biasanya memakan waktu sekitar 4–8 jam. Sebelum transplantasi atau cangkok rambut dilakukan, dokter bedah akan memeriksa penyebab kebotakan, melihat pola kebotakan di rambut, menganjurkan sejumlah pemeriksaan laboratorium, dan memberikan pantangan agar proses transplantasi berjalan lancar.
Pantangannya dapat berupa anjuran untuk berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol setidaknya selama 3 hari sebelum operasi dilakukan, berhenti mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu selama 2 minggu sebelum operasi, dan memotong rambut menjelang waktu operasi.
Masa Penyembuhan setelah Operasi Transplantasi Rambut
Setelah prosedur dilakukan, kulit kepala akan terasa sangat lunak sehingga harus dibalut kassa selama 1 atau 2 hari. Pasien pun akan diberi obat pereda nyeri, antibiotik, dan obat antiradang untuk dikonsumsi atau digunakan selama beberapa hari.
BACA JUGA:Tips Atasi Stres akibat Masalah Keuangan dengan 5 Cara Ini
Kebanyakan pasien bisa kembali bekerja 2–5 hari setelah operasi dilakukan. Dalam waktu 2–3 minggu setelah operasi, rambut di area penanaman folikel baru akan rontok dan rambut baru akan tumbuh sekitar 6 bulan kemudian. Agar pertumbuhan rambut optimal, dokter juga akan meresepkan obat minoxidil. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menunjukkan efektivitas obat tersebut setelah transplantasi rambut.
Efek Samping Transplantasi Rambut
Seperti prosedur bedah lainnya, transplantasi rambut juga memiliki risiko dan efek samping, seperti perdarahan, bekas luka, dan pertumbuhan rambut baru yang tidak wajar. Beberapa orang bahkan mengalami folikulitis, yaitu infeksi atau peradangan pada folikel rambut ketika rambut baru mulai tumbuh. Efek samping ini termasuk ringan dan dapat disembuhkan dengan antibiotik.
BACA JUGA:Antisipasi Bahan Berbahaya, Dinkes dan BPOM Bengkulu Sidak Jajanan Anak
Untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan keberhasilan transplantasi rambut dalam mengatasi kebotakan, prosedur harus dilakukan ketika pasien dalam kondisi sehat. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar transplantasi rambut atau cangkok rambut, termasuk manfaat dan risiko dari tindakan ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda berminat untuk menjalani transplantasi rambut, tanyakan juga mengenai biaya tindakan dan perawatan setelahnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan karena prosedur transplantasi rambut umumnya memerlukan biaya yang tidak sedikit.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: