Warga Dua Desa Protes

Warga Dua Desa Protes

\"duaPINO RAYA, BE – Warga Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Kecamatan Pino Raya dalam 3 hari terakhir ini menjadi gelap gulita. Pasalnya pihak PLN Ranting Manna Bengkulu Selatan telah memadamkan aliran listrik ke dua desa tersebut.

Hal itu tentua saja membuat warga desa itu resah. Kemarin Kades Cinto Mandi Wasarman dan Kades Telaga Dalam Sirman mendatangi DPRD BS untuk mengadukan permasalahan tersebut.

”Kami merasa dirugikan dengan pemadaman listrik itu. Pasalnya sudah tiga hari ini peralatan listrik kami tidak berfungsi,” ujar Wasarman.

Wasarman dan Sirman berharap DPRD BS melalui Komisi B dapat memperjuangkan aspirasi mereka, supaya listrik di kedua desa itu kembali menyala. Sebab dengan pemutusan arus listrik ini telah membuat aktifitas warga menjadi terganggu. Sementara setiap bulannya warga selalu tetap harus membayar biaya beban.

”Kami harap listrik di desa kami kembali dinyalakan sebab kami merasa dirugikan dengan listrik yang padam ini, karena untuk biaya beban listrik warga kami masih dibebani,” kata Wasarman.

Atas pengaduan ini, Ketua Komisi B DPRD BS H Mudin A Gumay BA mengimbau agar pihak PLN dapat kembali menyalurkan arus listrik di kedua desa itu.

Sebab jika ada hal yang menyebabkan pihak PLN sengaja untuk memadamkan listrik dapat diselesaikan secara musyawarah sehingga warga tidak dirugikan.

”Jika memang dipadamkan apa permasalahannya? Tidak seharusnya pihak PLN memadamkannya secara sepihak, semestinya dimusyawarahkan dahulu dengan warga sehinga ada solusi terbaik,” saran Mudin.

Sementara itu Manajer PLN Ranting Manna melalui Supervisor Distribusi dan Pelayanan PLN, Haris ST membenarkan jika pihaknya pada Sabtu sore lalu telah memutuskan arus listrik yang menghubungkan ke dua desa itu, karena selama ini listrik di lokasi itu sering gangguan atau korsleting.

Kerusakan itu disebabkan oleh ulah oknum anak-anak yang melempari kabel listrik  dengan akar ataupun kayu yang masih hijau. Ditambah lagi CO online yang dipasang di gardu untuk pengaman listrik di dua desa itu sering terbakar karena korlseting itu, maka pihaknya memutus arus untuk memberikan pelajaran agar ulah itu tidak terjadi lagi.

”Memang sudah kami putuskan arus ke dua desa itu, dan kami akan sambungkan kembali jika warga desa setempat tidak kembali melempari kabel listrik yang dapat menyebabkan gangguan,” terangnya.(369).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: