Ingin Membangun Rumah di Bulan Muharram, Buya Yahya Ingatkan Ini

Ingin Membangun Rumah di Bulan Muharram, Buya Yahya Ingatkan Ini

Buya Yahya jelaskan tentang membangun rumah di bulan Muharram-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Pembangunan rumah dapat dilakukan pada bulan Rajab, Sya'ban, atau bulan lainnya, termasuk bulan Ramadhan.

"Di bulan Ramadhan bagus asal tukangnya tetap puasa Ramadhan, sama halnya dengan menikah tidak ada bulan yang tidak bagus, paling bagus adalah yang cepat dilaksanakan," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa tidak ada bulan yang dianggap sebagai bulan sengsara, sial, atau nyungsep, yang sering disebut sebagai bulan kejepit. Buya Yahya menyebut bulan tersebut dengan istilah kejepit barokah.

"Semua hari bagus jika dilakukan untuk kebaikan, kapan hari jelek, jika Anda gunakan untuk bermaksiat," tegas Buya Yahya.

Mitos-mitos yang beredar di masyarakat tidak hanya berkaitan dengan bulan, tetapi juga dengan benda atau hewan.

Sebagai contoh, ada kabar mengenai kesialan yang menimpa seseorang ketika seekor cicak jatuh di kepalanya.

Buya Yahya mengingatkan kaum muslimin agar tidak mempercayai keyakinan yang aneh-aneh di luar syariat.

"Musibah itu kalau kejatuhan kelapa, besi, atau benda berat lainnya, kalau kejatuhan cicak di kepala Anda itu normal atau hal yang biasa, untung saja bukan kejatuhan kambing sama gajah," kata Buya Yahya.

BACA JUGA:Khodam Ramai Dibicarakan di Medsos, Buya Yahya Berikan Penjelasan Menurut Islam

BACA JUGA:Viral Cek Khodam di Medsos, Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya Jelaskan Hukum Khodam dalam Islam

Namun demikian, Buya Yahya menyatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian orang memiliki sifat tathayyur, yaitu keyakinan atau perasaan sial karena suatu kejadian, seperti kejatuhan cicak di kepala, melihat atau mendengar bunyi burung, kijang, bintang, atau lainnya.

"Rumah-rumah normal memang ada cicak, yang repot di rumah Anda ada kambingnya lagi gelantungan di atas, yang kena musibah adalah cicaknya terpeleset dan jatuh, bukan Anda," papar Buya Yahya.

Sebaliknya, kejatuhan cicak adalah hal yang harus disyukuri, karena cicak bukanlah sesuatu yang berat.

Nabi Muhammad SAW melarang sifat tathayyur karena dapat menjerumuskan umat Islam ke dalam kesyirikan.

"Di Indonesia, makin banyak berkembang jenis tathayyur ini, misalnya kalau ada suara burung gagak berarti ada orang meninggal, padahal tanpa adanya gagak juga meninggal dunia, jadi hendaknya tidak boleh berprasangka buruk yang demikian," ungkap Buya Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: