Begini Tips Aman Bepergian Jauh Saat Hamil
Saat hendak bepergian, Bumil sebaiknya menentukan terlebih dahulu jenis transportasi yang akan digunakan, jarak tempat tujuan, dan tentunya kondisi kesehatan Bumil dan janin. --
BENGKULUEKSPRESS.COM - Masa kehamilan seharusnya tidak menjadi penghalang bagi ibu hamil untuk bepergian. Namun, bila Bumil berencana untuk bepergian jauh saat hamil, pastikan Bumil dan janin dalam kondisi sehat, ya. Lantas, apa saja persiapan yang perlu dilakukan?
Bepergian jauh saat hamil merupakan aktivitas yang umum dilakukan oleh ibu hamil, terutama saat usia kehamilan 14–28 minggu. Tujuan perjalanan yang dilakukan pun bermacam-macam, mulai dari tuntutan pekerjaan atau sekadar berlibur saat hamil.
BACA JUGA:Benarkah Mandi Air Hangat Saat Hamil Membuat Sehat atau Malah Berbahaya?
Saat trimester pertama kehamilan, ibu hamil memang tidak disarankan untuk banyak bepergian, terutama bila jarak yang ditempuh cukup jauh. Hal ini dikarenakan gejala morning sickness yang masih sering terjadi, sehingga tubuh mudah lelah dan dapat meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, Bumil yang sedang hamil tua, atau setelah memasuki usia kehamilan 36 minggu, juga tidak dianjurkan untuk bepergian jauh karena sudah mendekati waktu persalinan.
Tips Bepergian Jauh Saat Hamil
Saat hendak bepergian, Bumil sebaiknya menentukan terlebih dahulu jenis transportasi yang akan digunakan, jarak tempat tujuan, dan tentunya kondisi kesehatan Bumil dan janin. Berikut ini adalah beberapa tips bepergian jauh saat hamil berdasarkan jenis transportasinya:
BACA JUGA:Ini Dia Arti Janin Aktif Bergerak Sebelah Kanan
Bepergian dengan pesawat
Jika tidak ada masalah dengan kondisi kehamilan, perjalanan menggunakan pesawat biasanya dapat dilakukan setelah usia kehamilan 28 minggu. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Bumil lakukan saat hendak bepergian dengan pesawat:
- Lakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter sebelum melakukan perjalanan.
- Pilihlah tempat duduk yang nyaman, misalnya dekat dengan lorong untuk memudahkan pergerakan keluar dan masuk, pergi ke toilet, atau meminta bantuan pramugari.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh selama perjalanan untuk mencegah dehidrasi.
- Gerakkan anggota badan setiap 30 menit untuk mencegah pembekuan darah, terlebih jika penerbangan berlangsung hingga lebih dari 5 jam.
Gunakan kaos kaki panjang atau stocking untuk mencegah pembengkakan kaki.
Pasang sabuk pengaman di bagian bawah perut untuk berjaga-jaga bila suatu saat terjadi guncangan di dalam pesawat.
BACA JUGA:Jenis Kelamin Bayi Bisa dilihat dari Kondisi Kulit Wajah Ibu Hamil?
Meski demikian, ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan bagi ibu hamil untuk bepergian dengan pesawat, di antaranya:
- Risiko melahirkan bayi prematur
- Gangguan pada plasenta, misalnya plasenta previa
- Usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu
- Riwayat keguguran atau kehamilan etopik
Perjalanan menggunakan pesawat yang dilakukan sesekali umumnya tidak menimbulkan masalah bagi sebagian ibu hamil. Namun, bila harus sering bepergian karena tuntutan pekerjaan, Bumil sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu guna memastikan kondisi kehamilan tetap sehat.
Bepergian dengan mobil
BACA JUGA:Usia Kehamilan 3 Bulan, Masa ketika Bayi Mulai Bisa Mendengar
Jika memilih untuk mengendarai mobil sendiri, pastikan kondisi kesehatan Bumil baik dan seringlah beristirahat dalam perjalanan saat mulai merasa lelah. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan Bumil tetap dapat berkonsentrasi dan menyetir kendaraan dengan baik.
Bila Bumil merencanakan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil, coba perhatikan beberapa tips berikut ini:
- Hindari bepergian seorang diri dan ajaklah pasangan, saudara, atau teman bila hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
- Gunakan sabuk pengaman dengan posisi tali atas menyilang antara payudara dan tali bawah menahan perut untuk mengurangi guncangan.
- Pastikan sirkulasi udara di dalam mobil tetap lancar.
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan rutin minum air putih dan bawalah makanan ringan atau buah-buahan untuk mengurangi rasa mual dan mencegah dehidrasi selama perjalanan.
- Hentikan perjalanan dan turunlah dari kendaraan setidaknya 2 jam sekali untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih dan memperlancar peredaran darah pada kaki.
- Sediakan perlengkapan, seperti bantal, jaket, dan obat-obatan yang diperlukan selama dalam perjalanan.
BACA JUGA:Pilkada Mukomuko 2024: Pertarungan Panas Kandidat Lama vs Pendatang Baru, Siapa yang Unggul?
Bepergian dengan kapal laut
Melakukan perjalanan menggunakan transportasi laut juga cukup aman dilakukan saat hamil. Saat hendak bepergian dengan kapal laut, ada beberapa tips yang perlu Bumil perhatikan, di antaranya:
- Periksa kebijakan penyedia jasa transportasi laut tentang perlindungan terhadap penumpang yang sedang hamil.
- Pastikan transportasi laut yang ditumpangi menyediakan pelayanan medis untuk ibu hamil selama di perjalanan.
- Sediakan camilan ringan dan minuman selama perjalanan guna mencegah mual dan dehidrasi.
BACA JUGA:Doa Saat Menjenguk Orang Sakit, Agar Sakitnya Segera Diangkat
Selain dengan moda transportasi di atas, Bumil juga bisa bepergian dengan kereta api. Namun, sama dengan yang lainnya, tetap ada peraturan yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya, bepergian jauh saat hamil terbilang aman dilakukan bila Bumil telah mempersiapkan dengan baik berbagai keperluan sebelum dan selama perjalanan maupun ketika sampai di tujuan. Jika masih memiliki pertanyaan seputar tips bepergian jauh saat hamil atau masih ragu untuk bepergian saat hamil, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum hendak melakukan perjalanan.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: