Padang Tambah Jalur Evakuasi Tsunami
Memang Bencana Alam tidak dapat diprediksi kapan dan dimana terjadinya. Namun, setidaknya dengan melakukan langkah-langkah persiapan untuk menghadapi bencana dan sosialisasi bencana sebelum benar-benar terjadi, mungkin lebih baik. Mengingat kota Padang yang letak geografis nya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan dilalui lempeng Indo Australia-Eurasia yang aktif bergerak empat hingga enam sentimeter per tahun. sehingga rawan sekali terjadi gempa bumi dikawasan Padang dan sekitarnya. Dalam hal ini pemerintahan kota Padang berupaya untuk membangun fasilitas-fasilitas yang dapat dipergunakan dalam penanggulangan bencana jika memang terjadi. Rencanya akan di bangun sebanyak tiga puluh empat jalur evakuasi tsunami di kota Padang. Jalur tersebut nantinya akan melengkapi dua belas jalur sebelumnya, untuk mengevakuasi para pengungsi, saat bencana tsunami. Dedi Henidal, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menyampaikan, warga yang berada di pesisir pantai kota Padang kurang lebih lima ribu jiwa dan rentan terhadap akan terjadinya bencana alam seperti tsunami, \"Jalur nantinya insya allah kita kerjakan pada awal tahun mendatang,\" ujar Dedi saat dihubungi padang-today, kamis (27/9). Perampungan jalur evakuasi tersebut rencananya pada awal tahun 2013 akan mulai dikerjakan dan saat ini menunggu konfirmasi pencairan anggaran dari BNPB Pusat Jakarta, yang mana anggaran perencanaan pembangunan jalur evakuasi akan menghabiskan anggaran sekitar Rp.98 Miliar dan buat lahan warga yang telah terpakai tidak akan diberikan ganti rugi karena pembuatan jalur tersebut dibangun secara cuma-cuma. Kepala BPBD Kota Padang menambahkan, selain melengkapi fasilitas dibutuhkan kerjasama dengan para tokoh masyarakat baik pemangku adat dan ninik mamak sehingga jalur evakuasi yang direncanakan dapat terealisisasi dengan baik. \"Jalur tersebut difungsikan untuk mengantisipasi para pengungsi untuk menyelamatkan diri ke dataran tinggi,\" tutupnya. (Padang Today)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: