Benarkah Kurban Akan Menjadi Kendaraan di Surga, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

Benarkah Kurban Akan Menjadi Kendaraan di Surga, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat jelaskan tentang informasi yang menyebutkan hewan kurban akan menjadi kendaraan di akhirat-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Kemudian Ustaz Adi Hidayat menyebutkan beberapa ulama hadits yang mengomentari kualitas hadits ini, seperti Ibnu Arabi, Ibnu Hajar al-Asqalani, Al-Munawi, dan Imam Suyuti.

"Bahkan Ibn al-Arabi Al-Maliki menyebut hampir seluruh hadits-hadits yang terkait dengan keutamaan-keutamaan penyembelihan korban yang dimaksudkan keutamaan ini yang berlebihan yang seperti tadi disampaikan itu tidak ditemukan kekuatannya atau dipandang lemah dalam persoalan-persoalan terkait dengan keutamaan-keutamaan penyembelihan hewan kurban," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Di sini kita bisa menemukan beberapa ulama mengomentari secara spesifik riwayat yang tadi disampaikan.

Al-Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam "Talkhisul Khabir" menyebut riwayat ini sangat lemah sekali.

Demikian juga dengan As-Sakhawi, menurt Ustaz Adi Hidayat pakar di bidang penelitian hadits, dalam kitabnya "Maqasidul Hasanah", ia sependapat dengan Ibnu Hajar al-Asqalani dan menilai hadits ini sangat lemah sekali.

Al-Munawi dalam "Faidul Qadir" juga menyebut bahwa hadits ini sangat lemah sekali. Beberapa ulama termasuk Imam Suyuti juga menilai bahwa hadits ini sangat lemah sekali.

BACA JUGA:Jangan Sedekah dengan Orang Ini, Ustaz Adi Hidayat: Hidup Akan Terjepit dan Sulit

BACA JUGA:Ternyata Manusia Diciptakan Bukan untuk Mencari Rezeki, Ustaz Adi Hidayat Sebut untuk Ini

Meskipun dinilai hadis lemah, ada sebagian ulama yang tidak memberikan makna sebenarnya dengan kendaraan, melainkan dengan makna majazi.

Anjuran untuk mencari hewan sembelihan yang gemuk dan bagus ini dimaksudkan agar pahala yang diterima orang yang berkurban semakin banyak sehingga menyebabkan ia mudah melewati shirat.

Yang menarik adalah beberapa komentar para ulama, sekalipun pandangan mereka menyebut bahwa riwayat-riwayat ini lemah.

Bahkan, sebagian riwayat lainnya tidak memiliki asal, tidak ada ketersambungan kepada Nabi SAW sehingga disebut dengan hadits-hadits palsu dan hadis-hadis dengan cacat sanad.

Namun demikian, kata Ustaz Adi Hidayat, ada komentar yang cukup bagus dari sebagian kalangan ulama yang menyebutkan bahwa perkataan-perkataan ini mungkin bukan ingin menunjukkan kendaraan sebagai makna sebenarnya. Bisa jadi, kendaraan yang dimaksud adalah kiasan atau majazi.

Sebab, ungkapan-ungkapan dalam bahasa Arab seringkali bisa bermakna kiasan.

"Apa maksudnya? Maksudnya adalah hewan-hewan ini, jika memang kita bisa mencari yang paling bagus, mencari yang paling baik maka dimungkinkan pahalanya semakin bagus, ya semakin baik, semakin banyak dan dengan banyaknya pahala ini ide yang akan memudahkan kita melewati shirat karena timbangannya semakin besar, timbangan semakin banyak," demikian Ustaz Adi Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: