Tips Penting Saat Anak Pertama Kali Belajar Puasa
puasa bisa dilatih sejak dini agar anak bisa memahami konsep berpuasa yang sebenarnya.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Melaksanakan ibadah puasa, adalah salah satu rukun Islam yang ketiga yang wajib diterapkan oleh seluruh umat Islam yang sudah memasuki masa baligh atau dewasa. Untuk itu, puasa bisa dilatih sejak dini agar anak bisa memahami konsep berpuasa yang sebenarnya.
Tapi, yang pasti dalam melatih anak belajar puasa, orangtua nggak boleh memaksa ya. Hal ini, semata-mata demi menumbuhkan rasa cinta alami dalam diri si kecil terhadap bulan suci Ramadan dan pelaksanaan puasa itu sendiri. Lalu, sebenarnya kapan usia yang tepat untuk anak belajar puasa? Yuk, kita bahas bersama dalam ulasan berikut, beserta tips penting mengajarkan anak belajar puasa.
BACA JUGA:Gaji Buruh Petik Buah di Australia Tembus Puluhan Juta Per Bulan!
Melatih anak belajar puasa menurut pandangan Islam
Meskipun si kecil belum memasuki usia baligh, namun Parents tetap wajib mengajarkan anak puasa supaya nanti si kecil terbiasa menjalani ibadah puasanya. Dikutip dari NU Online kewajiban puasa ini didasarkan pada firman Allah Subhanahu Wa Taala, surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya, “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa,” (Al-Baqarah ayat 183).
Meskipun sudah ada dalilnya, namun Allah Subhanahu Wa Taala memberikan keringanan untuk (tidak wajib) mereka yang memenuhi persyaratan kewajiban berpuasa. Bahkan, mereka pun nggak berdosa jika meninggalkannya.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh, Abdul Wahab As-Sya’rani dalam Mizanul Kubra yang mengatakan:
واتفق الأئمة الأربعة على أنه يتحتم صومه على كل مسلم بالغ عاقل طاهر مقيم قادر على الصوم
Artinya, “Ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi muslim baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.”
BACA JUGA:Ini Dia Barang dan Jasa yang Tidak Dikenakan PPN
Sehingga dapat disimpulkan, orang-orang yang tidak wajib berpuasa diantaranya adalah:
- Anak kecil yang belum baligh
- Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
- Perempuan yang sedang haid
- Perempuan yang sedang hamil/menyusui
- Orang tua (lanjut usia) yang sudah tidak mampu untuk berpuasa.
Walaupun anak kecil tidak diwajibkan puasa, para ulama tetap menganjurkan untuk anak belajar puasa. Sebagaimana anjuran memerintahkan anak kecil untuk shalat. Hal ini dikatakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya, “Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.”
Lalu sebaiknya, kapan anak mulai belajar puasa?
Khawatir si kecil belum siap ikut belajar puasa? orangtua perlu terlebih dahulu mengetahui, kapan sebaiknya anak belajar puasa agar ibadahnya nggak mengganggu asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh si kecil. Apalagi, menurut dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A beberapa waktu lalu mengatakan, Parents wajib melihat kesiapan mental anak terlebih dahulu sebelum mengajak anak belajar puasa.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Sertifikat ISO yang Perlu Diketahui
Mengenai anak belajar puasa umur berapa, dokter Andreas mengatakan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia sendiri tidak ada tolak ukur usia yang dianjurkan untuk berpuasa. Namun, berdasarkan anjuran Islam sendiri anak bisa diajarkan puasa mulai usia 6-7 tahun.
Tapi, kalau anak-anak sudah siap secara mental dan anak ingin belajar puasa di bawah usia tersebut tentu diperbolehkan. Nah, mengenai persiapan fisiknya sendiri, secara garis besar anak tetap bisa menahan lapar dan haus hingga 12 jam lamanya. Asalkan, sebelumnya anak tetap dibekali asupan makan yang baik dan bergizi agar ia kuat berpuasa. Artinya anak harus cukup makan saat berbuka dan sahur, supaya tetap berenergi saat puasa.
Akan tetapi, jangan lupa ya orangtua selain memerhatikan asupan gizi harian, orangtua tetap harus memenuhi kesiapan mental anak. orangtua bisa sounding tentang makna puasa, hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berpuasa, dan berapa lama harus kuat menahan hawa nafsu mencakup lapar dan haus.
“Tanda kesiapan mental anak belajar puasa, biasanya muncul rasa penasaran mengenai apa itu puasa. Biasanya mulai ada keinginan mau ‘ikut-ikutan’ berpuasa, kalau sudah begini, nggak ada salahnya mencoba mengajarkan anak berpuasa ya,” jelas dokter Andreas.
Menurut dokter Andreas, di awal anak belajar puasa, orang tua nggak perlu terlalu berambisi untuk memaksanya harus puasa full satu hari penuh. Apalagi kalau usianya masih di bawah usia anjuran berpuasa. Biarkan anak belajar puasa 1-2 jam sehari, atau kalau ia masih kuat boleh tingkatkan durasinya di hari-hari selanjutnya. Namun sekali lagi, semua hal ini nggak boleh dipaksa dan harus berdasarkan keinginan anak sendiri.
BACA JUGA:Tips Cara Riset Produk Terlaris Melalui Internet
Tips anak belajar puasa, orangtua wajib catat!
Melatih anak belajar puasa, sebenarnya mudah dilakukan. Asalkan sebelumnya orangtua perlu memberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai makna ibadah puasa, dengan bahasa yang mudah dimengerti anak.
Bagi seorang anak, menahan hawa nafsu untuk makan dan minum merupakan adalah hal yang sulit. Jadi sebisa mungkin, agar kelak anak terbiasa untuk puasa, orangtua bisa menjelaskan makna puasa sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 183.
Selain menjelaskan maknanya, orangtua juga bisa mempersiapkan tips anak belajar puasa berikut ini, seperti yang dilansir dari Khaleej Times berikut ini:
1. Orang tua harus memberikan pengertian mengenai dasar puasa menurut hukum Islam.
Hal ini mencakup alasan puasa dan pahalanya, supaya dapat menumbuhkan pemahaman yang jelas tentang puasa, agar anak lebih termotivasi untuk berpuasa. Berikan pengetahuan yang mengenai hal ini, termasuk mengenai etika/larangan berpuasa seperti menjaga perilaku yang baik, berlomba-lomba mencari pahala, membantu orang yang membutuhkan, mendirikan shalat tepat waktu, menahan hawa nafsu, amarah dan lain sebagainya. Jangan lupa, berikan pula pemahaman yang jelas tentang makna sahur dan berbuka puasa. Agar anak bisa lebih paham lagi mengenai makna puasa yang sesungguhnya.
2. Pastikan mental dan fisik anak sudah benar-benar siap
Seperti yang dikatakan dokter Andreas sebelumnya, tips anak belajar puasa yang paling penting diperhatikan oleh orang tua adalah, pastikan mental dan fisik anak sudah benar-benar siap. Biarkan anak belajar puasa secara bertahap.
BACA JUGA:Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Tepat
Pada anak di bawah usia 6 tahun orangtua bisa memberikan kelonggaran agar anak bisa berpuasa setengah hari terlebih dahulu atau selama 1-2 jam saja. Nah, kalau orangtua memulainya secara bertahap, otomatis mental anak juga bisa lebih siap.
3. Hindari memaksa
Biarkan anak belajar puasa dengan menyaksikan lingkungan sekitarnya terlebih dahulu. Agar tercipta rasa penasaran, hingga akhirnya anak inisiatif untuk ikut mencoba belajar puasa. Usahakan jangan memaksa anak untuk melakukannya. Ketimbang memaksa, lebih baik berikan pengertian dan lakukan pendekatan secara perlahan terlebih dahulu ya.
4. Kesiapan fisik harus diperhatikan dengan baik
Sebelum mengajak anak belajar puasa, kesiapan fisik ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Pastikan, si kecil tidur cukup dan tidur lebih awal agar ia bisa bangun tepat waktu ketika sahur. Hal ini juga akan mencegah si kecil dari kemungkinan kurang tidur. Sebab, tidur yang cukup akan membantu mereka untuk tetap fokus saat menjalani aktivitas selama berpuasa.
Pastikan saat sahur dan berbuka, orangtua harus tetap memenuhi nutrisi yang dikonsumsi si kecil. Jika perlu, sediakan jus segar/konsumsi buah dan sayur saat sahur dan berbuka, untuk membantunya tetap terhidrasi sepanjang hari.
BACA JUGA:Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi, Berikut Waktu dan Cara Mengamalkannya
Karena ini merupakan momen pertama anak belajar puasa, usahakan agar suasana bulan Ramadan di rumah tetap hangat dan menyenangkan. Buat kegiatan khusus untuk tetap aktif, namun berpahala seperti rutin mengaji, membantu orang tua membuat hidangan sahur serta berbuka, ngabuburit mencari takjil dan lain sebagainya.
5. Orang tua harus jadi teladan yang baik
Anak merupakan peniru ulung, karenanya menurut jurnal tahun 2017 berjudul; Children’s Development and Parental Input: Evidence From the UK Millennium Cohort Study dikatakan bahwa, kegiatan yang dilakukan orang tua bersama anak di rumah (parental investment) cukup memengaruhi perkembangan anak setiap hari. Itulah alasan, mengapa sebagian besar anak akan meniru perilaku yang dilakukan orang tua dalam kesehariannya. Termasuk diantaranya saat berpuasa. Sehingga, agar anak mau belajar puasa maka orang tua harus menjadi contoh yang baik terlebih dahulu.
6. Batasi kegiatan yang membuat energi anak mudah terkuras
Usahakan agar anak tidak melakukan kegiatan dengan intensitas tinggi, yang dapat membuat mereka cepat lelah. Hal ini malah membuat energi anak lebih mudah terkuras, dan merasa ibadah puasa terlalu menyiksa bagi tubuhnya.
BACA JUGA:Tecno Spark 20 Pro Hanya Rp 2 Jutaan, Nikmati Keseruan dengan Layar 120Hz
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: