Menilik Makna Filosofis Kemerdekaan Indonesia di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tak lengkap rasanya jika bertandang ke Bandung kamu tidak mengunjungi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Monumen ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang cocok kamu kunjungi di Kota Bandung adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau biasa juga dikenal dengan sebutan Monju.

Bukan hanya sekadar monumen, di bawah tanah monumen ini terdapat museum yang menyimpan berbagai informasi dan koleksi terkait dengan perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Jawa Barat.

Lokasinya Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat bisa kamu temukan tepat berada di seberang Universitas Padjajaran dan berada satu garis lurus di sebelah utara Gedung Sate tepatnya di Jalan Dipati Ukur No 48, Kota Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA:Mengenal Desa Wisata Kaliurang di Yogyakarta, Menawarkan Suasana Pedesaan yang Asri

Kamu yang ingin mengunjungi tempat yang satu ini, bisa menggunakan kendaraan umum baik itu bis maupun angkot yang melewati Jalan Dipatiukur dan turun di Halte Dipatiukur yang terletak persis di samping monumen.

Beberapa bus yang berhenti di halte ini adalah bus rute Jatinangor-Dipatiukur dan rute Dago-Leuwipanjang.

Dari halte bus, kamu hanya perlu berjalan kaki ke bagian belakang monumen di mana kamu bisa menemukan pintu masuk menuju area monumen.

BACA JUGA:Menilik Wisata Budaya yang Ada di Kesultanan Keraton Yogyakarta

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat R. Nana Nuriana pada tanggal 23 Agustus 1995. Tokoh di balik pembangunan monumen ini adalah arsitek Slamet Wirasonjaya dan seniman Sunaryo. Monumen ini dibuat menyerupai bambu runcing dengan sentuhan modern. 

Setiap bagian dari monumen ini memiliki makna filosofis mengenai kemerdekaan Indonesia. Monumen ini berdiri di area berbentuk lingkaran dengan diameter 45 meter dan untuk menuju pelatarannya kamu perlu menaiki tangga yang berjumlah 17 anak tangga. 

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat -Akun Instagram @infrindo-

Selain itu monumen ini juga mempunyai delapan buah pilar, yang menjadi ciri khas utama pada arsitektur bangunsnya. Pilar-pilar ini menjadi simbol yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yakni 17-8-45.

BACA JUGA:Labuan Cermin, Menikmati Keindahan Danau Dua Rasa di Kalimantan Timur

Sumber: