Mendaftar di Usia Senja, Berserah pada Takdir

Mendaftar di Usia Senja, Berserah pada Takdir

Penantian Panjang Seorang Kakek Menunaikan Haji \"rudiMeski dirinya sudah berusia 68 tahun, langkah Saibi Jahami Setab tetap kokoh.

Ia mendatangi Kantor Kemenag Kota Bengkulu hari Kamis (28/3) dengan pandangan optimis untuk dapat menunaikan ibadah haji. 

  Namun setibanya ia ditempat tujuannya itu, ia terkejut.

Karena meski ia mendaftar hari itu, ia baru bisa menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut pada tahun 2026 mendatang.

Seperti apa kisahnya? Berikut laporannya. \"rudi

                                                                                                                                                                                                           

RUDI NURDIANSYAH,

Kota Bengkulu                                                                                                                                                                                                               

SUDAH bertahun-tahun Saibi Jahami Setab, warga Jalan Salak II Nomor 27 RT 11 RW 4 Kelurahan Dusun Besar, merencanakan untuk berangkat haji. Sebagai seorang petani buah-buahan, kakek yang hanya lulusan SD ini tidak mempunyai biaya yang cukup untuk melaksanakannya pada saat usia dirinya masih muda.  Setelah menjalankan usahanya dengan tekun selama puluhan tahun, akhirnya Saibi berhasil mempunyai uang yang cukup. Dengan niat yang lurus, ia pun mendatangi Kantor Kemenag RI Kota Bengkulu pada hari Kamis (28/3), sekitar pukul 08.00 WIB.

Setiba di Kantor Kemenag RI Kota Bengkulu, Saibi disambut baik oleh petugas. Suami dari Siti Atmina Matnaji (65) ini kemudian menyatakan maksud dan tujuannya kepada petugas. Petugas pun menyodorkan surat pendaftaran kepadanya. Namun ia sangat terkejut sangat mendengar penjelasan petugas. Sebab, meski ia mendaftar pada hari itu, ternyata ia baru bisa diberangkatkan pada tahun 2026.  Berarti usianya saat itu sudah mencapai 83 tahun.

Namun karena tekad Suimi dan istrinya untuk ikut mengamalkan ibadah haji sudah sangat kuat, ia tetap mendaftar. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Kuasa, apakah ia masih akan diberi umur sepanjang itu untuk menjejakkan kaki di tanah suci, atau ajal sudah akan menjemputnya lebih dulu. \"Sepenuhnya kami serahkan kepada takdir. Bahkan kami akan sangat senang kalau ternyata Allah SWT masih menakdirkan kami berangkat kesana (Arab Saudi, red) dan menutup usia ditempat itu,\" katanya ramah saat dijumpai usai mendaftar di Kantor Kemenag RI Kota Bengkulu.

Namun dari hatinya, Saibi dan istrinya sebenarnya tetap menginginkan agar keberangkatan mereka ke tanah suci bisa dipercepat. Mengingat niatnya untuk menghadap Allah SWT di tanah suci sudah begitu besar sebelum ia benar-benar akan menutup usia.  \"Meski niat ini saja sebenarnya sudah merupakan sebuah pahala yang tak ternilai. Tapi istri saya cukup khawatir, bagaimana bila rezeki dan umur kami tidak mencukupi sampai tahun 2026. Kami berharap pemerintah dapat memperjuangkan agar kami lekas diberangkatkan,\" imbuhnya.

Kepala Kemenag RI Kota Bengkulu Drs H Zainal Abidin MH melalui Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umrah H Effendi Joni SAg menyatakan akan menampung aspirasi kakek Saibi. Diuraikannya, panjangnya daftar tunggu ini mengingat jumlah para pendaftar yang mereka terima hingga saat ini ada 4.078 orang. Sementara kuota yang diperoleh Kota Bengkulu hanya sekira 305 orang pertahun.

\"Jumlah waiting list terus membengkak. Setiap hari rata-rata kita menerima hampir puluhan calon jamaah haji. Kami bersama-sama Kemenag RI daerah lainnya selalu berusaha menyampaikan aspirasi ke pemerintahan pusat agar kuota untuk Provinisi Bengkulu ditambah. Dengan demikian, jadwal calon jamaah haji yang masuk dalam daftar waiting list dapat ditekan,\" bebernya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: