Bayi Tabung: Solusi Alternatif Masalah Keturunan
Penggunaan cara reproduksi bayi tabung bertujuan untuk membantu proses reproduksi jika seseorang atau pasangan memiliki kondisi kesehatan tertentu.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada kalanya, proses reproduksi yang membuahkan kehamilan tidak selalu berjalan lancar seperti tahapan pembuahan alami yang melibatkan pertemuan sperma dengan sel telur hingga terbentuk janin yang menempel di rahim.
Perkembangan teknologi yang semakin maju berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah penggunaan teknologi bantu reproduksi bayi tabung yang bertujuan untuk membantu pasangan yang memiliki masalah pada kesuburan.Teknologi bantu reproduksi dapat menjadi alternatif solusi dari masalah infertilitas atau gangguan genetik. Salah satu teknologi bantu reproduksi yang cukup populer adalah In vitro fertilization (IVF) yang juga lazim dikenal dengan cara reproduksi bayi tabung.
BACA JUGA:Selain Haji dan Tahajud, Ustadz Abdul Somad Bagikan Amalan untuk Menjadi Umat Terbaik
Apa itu teknologi bantu reproduksi?
Teknologi bantu reproduksi adalah serangkaian prosedur kompleks untuk membantu kesuburan atau mencegah masalah genetik pada anak.
Teknologi IVF atau bayi tabung adalah metode paling efektif dari teknologi bantu reproduksi. Prosedur ini dapat dilakukan dengan menggunakan sel telur dan sperma pasangan sendiri. Selain itu, IVF juga dapat menggunakan sel telur, sperma atau embrio dari donor yang dikenal maupun anonim.
Tujuan utama dari teknologi reproduksi bayi tabung adalah mencapai kehamilan yang sukses dan bayi yang sehat bagi individu yang memiliki masalah kesuburan.
BACA JUGA:Masih Kesulitan Bangun untuk Sholat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat Bagikan Tipsnya
Jenis teknologi bantu reproduksi
Ada beberapa jenis prosedur teknologi bantu reproduksi yang melibatkan teknik dan sel reproduksi yang berbeda:
1. Bayi tabung
Bayi tabung atau IVF melibatkan prosedur pengambilan sel telur dan membuahinya dengan sperma di laboratorium khusus.Setelah sel telur berhasil dibuahi dan menjadi embrio, maka selanjutnya embrio akan ditransfer ke dalam rahim.
2. Transfer intrafallopian
Metode teknologi bantu reproduksi ini mirip dengan IVF tetapi menggunakan operasi laparoskopi untuk mengantarkan sel sperma langsung ke tuba fallopi.
BACA JUGA:Lakukan Sholat Tahajud Selama 7 Hari Berturut-turut, Manfaat Dahsyat Ini yang Akan Didapat
3. Frozen embryo transfer (FET)
Pada prosedur FET atau transfer embrio beku, hasil embrio dari IVF yang telah dibekukan sementara digunakan kembali pada periode tertentu dengan cara dicairkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam rahim.
4. Intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
Pada prosedur ICSI atau injeksi sperma intra sitoplasma, seorang ahli embriologi, atau spesialis embrio, menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan satu sperma langsung ke inti sel telur.
Indikasi penggunaan reproduksi bayi tabung
Penggunaan cara reproduksi bayi tabung bertujuan untuk membantu proses reproduksi jika seseorang atau pasangan memiliki kondisi kesehatan tertentu.
BACA JUGA:Yamaha Vega Matic 125: Retro Futuristik Dengan Fitur Canggih
Bayi tabung dapat menjadi pilihan jika kamu atau pasangan memiliki:
Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi
Gangguan ovulasi
Endometriosis
Fibroid Rahim
Riwayat sterilisasi atau operasi pengangkatan tuba sebelumnya
Gangguan produksi atau fungsi sperma. Hal ini mencakup konsentrasi sperma di bawah rata-rata, pergerakan sperma yang lemah (mobilitas yang rendah), atau kelainan pada ukuran dan bentuk sperma dapat membuat sperma sulit untuk membuahi sel telur.
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Kelainan genetik
Untuk menyimpan sel telur pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi atau gangguan fungsional pada rahim
BACA JUGA:Sinergitas, Pemkab Mukomuko Apresiasi Kegiatan yang Dilaksnakan Kodim 0428
Persiapan bayi tabung
Sebelum memulai tahapan IVF menggunakan sel telur dan sperma individu, Anda dan pasangan mungkin memerlukan berbagai pemeriksaan seperti berikut ini:
Pemeriksaan jumlah dan kualitas sel telur di ovarium, untuk mengetahui kuantitas dan kualitas telur, dokter mengukur konsentrasi hormon perangsang folikel (FSH), estradiol (estrogen) dan hormon anti-mullerian dalam darah selama beberapa hari pertama siklus menstruasi kamu.
Analisis sperma
Pemeriksaan risiko penyakit menular
Simulasi transfer embrio, dokter melakukan proses ini untuk menentukan kedalaman rongga rahim kamu dan teknik yang paling berpeluang besar untuk menempatkan embrio ke dalam rahim.
Pemeriksaan rahim, dilakukan untuk mengetahui kondisi pada dinding rahim dengan menggunakan metode pencitraan ultrasonografi seperti sonohisterografi dan histeroskopi.
BACA JUGA:Bisa Membuat Wajah Glowing, Perawatan Diri Ala Orang Rusia Berikut Bisa Dilakukan Di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: