Wartawan Kutuk Premanisme

Wartawan Kutuk Premanisme

\"RIO-AKSIPULUHAN wartawan dan Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Bengkulu mengelar aksi solidaritas, mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh  oknum preman suruhan calon Walikota Gorontalo yang merusak kantor TVRI di Gorontalo pada Senin (25/3). Aksi dimulai pukul 08.00 WIB di Simpang Lima Tugu Kuda Kota Bengkulu.

Aksi di komandoi oleh Sekretaris PWI Cabang Bengkulu, Deva P Musri yangmengatakan PWI Bengkulu mengutuk keras tindakan primitif yang dipertontonkan oleh calon walikota dan wakil walikota di Gorontalo yang notabenya adalah calon Incumbent, melakukan pendudukan pengeroyokan dan pengrusakan terhadap kantor TVRI.  \"Kami PWI Bengkulu mengutuk keras tindakan premanisme oleh oknum calon walikota Gorontalo yang merusak dan menduduki kantor TVRI,\" ujar Deva Musri yang juga sebagai korlap aksi.

Ia juga mendesak agar kepolisian Gorontalo harus mengusut tuntas aksi premanisme terhadap kantor media, melakukan penganiayaan dan perampasan kamera kepada sejumlah wartawan yang meliput. Katanya tindaka main hakim sendiri di kantor TVRI Gorontalo tidak mencerminkan kedewasaan berdemokrasi bagi oknum calon walikota tersebut, bahkan telah menciderai nafas demokrasi itu sendiri. Dan telah melanggar undang-undang nomor 40 tahun 1999 tetang pers. \"Seharusnya calon walikota itu jika merasa dirugikan dengan pemberitaan, maka bisa mengunakan hak jawab atau klarifikasi, bukan mengunakan tindakan premanisme,\" ujar Deva.

Aksi para wartawan Bengkulu kemarin juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian, dengan rute dari Simpang Lima Tugu Kuda menuju kantor TVRI  di Jalan Basuki Rahamt Kota Bengkulu. Demonstran lainnya Heriandi Amin dari wartawan RRI Bengkulu mengatakan aksi premanisme di Kantor TVRI Gornatalo pelakunya harus diusut tunta oleh kepolisian.

\"Kami mendesak polisi agar segera menangkap pelaku dan mengungkap kasus ini,\" tegasnya. Heri juga menyesalkan mengap saat kejadian polisi tidak bisa mengamankan jalannya aksi, padahal Gorontalo adalah kota yang besar, mengapa aksi tersebut  luput dari pantauan aparat kepolisian. \"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kami terhadap jurnalis di Gorontalo dan jurnalis lainnya di tanah air,\" katanya.(100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: