Segera Periksa! Masalah Tiroid Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria, Ini Penyebabnya

Segera Periksa! Masalah Tiroid Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria, Ini Penyebabnya

ilustrasi dokter memeriksa pasien--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pakar bedah onkologi dr I Gusti N Gunawan W, Sp. B-Onk menuturkan masalah tiroid seperti benjolan pada leher lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria salah satunya karena dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Benjolan pada di leher akibat masalah pada kelenjar tiroid biasanya berada di tengah, akan bergerak ke atas saat pasien menelan dan belum tentu mengarah pada keganasan atau kanker.

Namun, sambung Gunawan, apabila benjolan pada leher akibat tiroid terjadi pada usia-usia ekstrem misalnya di atas 50 tahun atau di bawah 20 tahun maka ini bisa merupakan faktor risiko keganasan.

"Atau kalau terjadi pada laki-laki. Jadi memang lebih banyak terjadi pada wanita. Tapi, kalau sampai terjadi pada laki-laki akan meningkatkan risiko itu cenderung ke arah keganasan walau tetap harus dibuktikan," kata dia dalam sebuah acara kesehatan daring, Kamis.

BACA JUGA:Maskne atau Jerawat Akibat Pakai Masker, Begini Tips Mencegahnya

BACA JUGA:Perawatan Wajah dengan Filler dan Botox, Begini Manfaat dan Efek Sampingnya

Berbicara lebih lanjut mengenai kecurigaan pada keganasan atau kanker tiroid, Gunawan menyebutkan sejumlah faktor risiko lain seperti riwayat keluarga, riwayat penyinaran jangka panjang di leher terutama bila benjolannya tumbuh cepat disertai suara serak, sesak, sulit menelan, ada sumbatan jalan napas atau sudah pernah diobati dengan obat-obatan tapi tetap membesar.

Menurut dia, dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan pada benjolan di leher pasien, seperti pemeriksaan fisik salah satunya untuk mengetahui keras atau tidaknya benjolan tersebut.

"Kalau nodulnya (benjolan) teraba keras, ada kelenjar getah bening yang menyertai, kemudian kalau nodulnya berbenjol-benjol, letaknya di tengah itu meningkatkan risiko keganasan," kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Selain pemeriksaan fisik, dokter bisa meminta pasien menjalani pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar hormon tiroid dan lainnya, disertai pemeriksaan penunjang seperti USG tiroid.

BACA JUGA:Manfaat Baby Oil untuk Wajah, Begini Cara Menggunakannya

BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Jamu Beras Kencur Untuk Ibu Hamil dan Kesehatan

USG tiroid dilakukan mengingat keterbatasan pemeriksaan fisik yang tidak bisa mengetahui ada atau tidaknya benjolan di sisi belakang leher sekaligus untuk memberikan arah diagnostik apakah benjolan yang ada jinak atau ganas.

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan termasuk CT-scan, MRI pada kasus-kasus dengan kecurigaan nodul sudah keluar dari bungkus kelenjar tiroidnya, misalnya sudah mengenai trakea atau saraf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: