Pahami Urutannya! Begini Cara Membuat Laporan Keuangan

Pahami Urutannya! Begini Cara Membuat Laporan Keuangan

Cara awal dalam membuat ringkasan laporan keuangan yakni dengan mencatat semua transaksi usaha pada tahun berjalan dalam jurnal.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Cara membuat laporan keuangan memiliki urutan, penting dipahami. Pemilik usaha kecil dan mikro perlu tahu cara untuk membuat laporan keuangan. Sebenarnya tidak sulit, hanya sedikit belajar untuk menguasainya. Laporan keuangan memiliki peran penting dalam operasional usaha. Sehingga, Anda perlu paham cara pembuatannya. Meski usaha Anda kecil atau mikro juga perlu memiliki laporan keuangan.

Pembuatan untuk usaha kecil seringkali lebih ringkas daripada skala besar. Tak hanya memperlancar proses administrasi, namun memudahkan pengelolaan keuangan usaha Anda. Sebelum membuatnya, akan lebih baik memahami setiap urutan yang benar.

BACA JUGA:Daya Tarik Wanita Pemilik Weton Ini Paling Besar, Dikenal Penyayang dan Pintar!

Laporan keuangan merupakan ringkasan catatan dari semua transaksi selama satu periode atau satu tahun pembukuan suatu usaha. Setiap usaha dengan berbagai skala, harus memiliki Laporan keuangan.

Sebab, laporan tersebut berguna untuk identifikasi kondisi finansial serta performa usaha selama satu periode. Selain itu, bisa membantu mengambil keputusan terkait usaha di masa mendatang.

Mengingat pentingnya laporan tersebut, Anda perlu memahami cara pembuatannya. Anda bisa mulai dengan mempelajari laporan keuangan sederhana terlebih dahulu. Adapun urutan pembuatan laporan keuangan yang benar dari awal hingga akhir, sebagai berikut:

BACA JUGA:Begini Tips Jitu Investasi Emas bagi Pemilik Gaji Kecil

1. Catat Transaksi pada Jurnal

Cara awal dalam membuat ringkasan laporan keuangan yakni dengan mencatat semua transaksi usaha pada tahun berjalan dalam jurnal. Transaksi adalah kegiatan umum yang sering dilakukan pada suatu usaha.

Baik itu transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa hingga transaksi lainnya. Bukti transaksi termasuk hal yang berperan penting. Bahkan hal paling utama dalam akuntansi, bukti transaksinya harus tetap ada.

Bukti transaksi sebagai dasar dari pencatatan akuntansi. Sebagai contohnya seperti nota, kwitansi, faktur maupun jenis bukti lainnya. Semua transaksi yang berhubungan dengan aktivitas operasional usaha perlu Anda catat dalam jurnal secara rinci.

BACA JUGA:Ini Dia Deretan HP Realme Dolby Atmos, Menikmati Sensasi Bermusik Lebih Menyenangkan

2. Posting Jurnal ke Buku Besar

Setelah melakukan pembuatan jurnal, Anda bisa posting jurnal dalam buku besar. Buku besar adalah rincian atas setiap akun-akun yang tersedia.Tentunya tidak sulit untuk melakukan hal tersebut. Anda hanya perlu memindahkan transaksi dalam jurnal dalam akun-akun yang sesuai secara rinci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: