Awas! Dapat Siksa Kubur Gara-gara Percikan Air Kencing

Awas! Dapat Siksa Kubur Gara-gara Percikan Air Kencing

antara najis kencing dan azab kubur memiliki relasi yang begitu dekat.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Islam sebagai agama yang telah mengatur segala aspek kehidupan manusia menjadikan kajian tentang thaharah atau bersuci menjadi tonggak awal yang harus dikuasai oleh seorang muslim. Hal tersebut juga dibuktikan dalam setiap kajian kitab fiqih, ulama fuqaha senantiasa membahas bab tentang thaharah kedalam kajian yang menyangkut urusan ibadah lainnya.

BACA JUGA:Meskipun Terlihat Jujur, Namun Perbuatan ini Justru Berujung Dosa, Berikut Penjelasan Gus Baha

Berdasarkan fakta tersebut menunjukan bahwa betapa pentingnya menjaga kebersihan serta kesucian diri dalam Islam. Adapun hadis Nabi yang menjelaskan tentang pentingnya thaharah, sebagai berikut:

لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ

Artinya: Shalat tidak diterima kecuali dalam keadaan suci (HR.Muslim 224)

Salah satu makna “suci” dalam riwayat tersebut adalah suci dari najis dan kotoran. Di antara najis atau kotoran yang diwajibkan untuk dibersihkan adalah air kencing. Najis kencing seringkali dianggap remeh oleh sebagian kaum muslimin, padahal najis kecing dapat menjadi indikator dosa besar.

BACA JUGA:Buruan Ambil Saldo DANA Rp95.000 Hari Ini 30 Agustus 2023, Klaim Link Dana Kaget

Dalam sebuah riwayat yang disampaikan  ‘Abdullah bin ‘Abbas dari Rasulullah ketika berjalan disuatu tempat di Madinah, Rasulullah mendengar rintihan dua orang yang sedang mendapat siksa kubur, kemudian Rasulullah bersabda :

إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا هَذَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

Artinya: Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya disiksa bukan karena perkara yang berat. Orang pertama disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencing. Orang kedua disiksa karena dirinya berjalan kesana kemari menebarkan namimah (adu domba)  (HR. Bukhari 216 dan Muslim 292).

BACA JUGA:Insyaallah Laris dan Sukses, Buya Yahya Bagikan Rahasia Sebelum Memulai Usaha

Dalam ungkapan tersebut dapat dipahami bahwa, perkara najis air kencing  bukan termasuk perkara yang berat. Maksudnya ialah membersihkan diri dari air kencing merupakan sebuah perkara yang mudah untuk dilakukan sehingga dianggap perkara remeh yang sebetulnya akan menjadi sebuah perkara berat.

Selain dalam konteks najis kencing, dalam hadis tersebut juga mangandung makna kontekstual tentang anjuran mejaga kebersihan.Adapun firman Allah SWT tentang anjuran kepada kaum muslimin untuk senantiasa menjaga kebersihan,ialah :

BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Keterbukaan Publik, Diskominfo Rejang Lebong Gelar Sosialisasi SP4N-Lapor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: