Kinerja PD RAN Tak Memuaskan

Kinerja PD RAN Tak Memuaskan

 

BENGKULU, BE - Kinerja PD Ratu Agung Niaga (RAN) dinilai tidak memuaskan.  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota tersebut diminta untuk dapat mempertanggungjawabkan laporan pengelolaan dana yang selama ini mereka gunakan. \"Sangat miris kalau BUMD yang didanai oleh uang rakyat itu tak menghasilkan apa-apa untuk rakyat. Justru kesannya menyia-nyiakan uang rakyat,\" kata Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi, kemarin.

Anggota dewan yang juga Ketua Pemuda Pancasila ini menjelaskan, pihaknya menilai permintaan kucuran dana oleh Direktur PD RAN, Purnomo, perlu pertimbangan matang dan mendalam. Mengingat saat pihaknya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor BUMD tersebut, terlihat kondisi PD RAN sudah tidak sehat.

\"Banyak aset-asetnya sudah tidak jelas lagi keberadaannya. Mobil, motor, ATK dan barang-barangnya sudah terbungkus di gudang. Bahkan ada motor yang dibawa kabur. Tentu banyak pertimbangan apakah perusahaan ini masih layak diteruskan atau tidak. Masih kita dalami,\" ujarnya.

Ditambahkan Sofyan, pihaknya akan kembali memanggil jajaran direksi PD RAN untuk meminta penjelasan pihak perusahaan BUMD tersebut terkait tata kelola yang diterapkan selama ini.  Kata dia, setelah pihaknya mendalami dengan kajian yang teliti dan mendalam, maka keberlangsungan perusahaan tersebut akan diputuskan dalam sidang pembahasan.

\"Apakah persoalannya karena manajemen atau pembiayaan, akan kita lihat dalam pemanggilan pihak-pihak direksinya nanti. Dari pemanggilan mereka itu nanti kita akan putuskan,\" bebernya.

Sebelumnya, Direktur PD RAN Purnomo, mengatakan aset-aset yang dibawa kabur oleh karyawan mereka sudah tak bisa diambil kembali. Mengingat aset-aset tersebut merupakan tukar guling dari gaji mereka yang belum terbayar. \"Besaran gaji itu berkisar Rp 1 juta/bulannya. Jumlahnya sangat banyak. Jika dikalikan 12 bulan saja sudah Rp 12 juta dan PD RAN tidak memiliki biaya pembayaran gaji itu,\" tukasnya.

Selain itu, PD RAN juga memiliki deposito senilai Rp 25 juta yang saat ini  berada di Pemda Kota, beserta  satu jaminan sertifikat dari pihak ketiga. “Jumlah total aset dari  Rp 1,6 M yang bisa terkumpulkan  mencapai Rp 400 juta.  Dan sejauh ini yang bisa  dimanfaatkan mobil jenis box, sedangkan ada dua  kendaraan roda dua tidak bisa ditarik karena karyawan  masa kepimpinan sebelumnya  meminta gaji,” katanya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: