Ini Dia 10 Istana Kerajaan yang Masih Berdiri Kokoh di Indonesia

Ini Dia 10 Istana Kerajaan yang Masih Berdiri Kokoh di Indonesia

Sampai saat ini, Keraton Ngayogyakarta masih digunakan untuk kediaman sultan. Namun begitu, ada beberapa bagian dari keraton yang bisa dikunjungi publik sebagai destinasi pariwisata sejarah.--

Istana Siak Sri Indrapura memiliki luas 32.000 meter dengan arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Istana ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai pertama, terdapat enam ruangan yang difungsikan sebagai ruang tunggu tamu. Sementara untuk lantai kedua, terdapat sembilan ruangan yang berfungsi sebagai tempat istirahat Sultan Siak dan para tamu istana.

BACA JUGA:Tambahan Belanja! Saldo DANA Gratis Rp90.000 Masuk Dompet Digital: Klaim Dana Kaget Hari Ini 23 Agustus 2023

4. Istana Maimun Medan

Masih di pulau Sumatra, Istana Maimun Medan berdiri dengan gagah di Kota Medan, Sumatra Utara. Istana ini diyakini menjadi saksi bisu dari kejayaan Kesultanan Deli di masa lalu. Istana Maimun didirikan pada tahun 1888 di atas tanah seluas 2.772 meter persegi. Istana ini memiliki 30 ruangan yang tersebar di dua lantai.

Kendati sudah berusia ratusan tahun, keindahan istana ini masih melekat hingga sekarang. Daya tarik khusus Istana Maimun terletak di ruangan utamanya. Di sana terdapat takhta yang didominasi warna kuning, lengkap dengan ornamen tradisional khas Kesultanan Deli. Gaya arsitektur istana ini juga tidak kalah menarik. Dari luar istana, GoodMates sudah bisa melihat perpaduan unsur budaya Melayu bergaya Islam, Spanyol, India, dan Italia.

5. Keraton Sumenep

Bergeser ke pulau Jawa, pesona istana Keraton Sumenep masih dapat dikunjungi di Kelurahan Pajagalan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Keraton Sumenep merupakan warisan raja-raja Sumenep dan juga merupakan karya monumental di masa pemerintahan Panembahan Sumolo. 

Uniknya, Keraton Sumenep dibangun oleh Lauw Piango yang berkebangsaan Tiongkok. Konsep rancangan bangunannya memadukan gaya Jawa, Arab, Tiongkok, dan Eropa. Gerbang Keraton Sumenep dikenal dengan nama “labhang mesem” yang berarti ‘gerbang tersenyum’. Nama tersebut diambil untuk menggambarkan keramahan warga Sumenep. Saat ini, sebagian keraton difungsikan sebagai museum dan dikelola oleh pemerintah setempat.

BACA JUGA:Pinjam Uang Bisa di Linkaja, Aman Tanpa Agunan, dan Cepat Cair!

6. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Tidak hanya di Sumenep, Jawa Timur, keraton lainnya juga dapat ditemukan di Yogyakarta, yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton yang berdiri pada 1755 ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sampai saat ini, Keraton Ngayogyakarta masih digunakan untuk kediaman sultan. Namun begitu, ada beberapa bagian dari keraton yang bisa dikunjungi publik sebagai destinasi pariwisata sejarah.

Di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, terdapat banyak bagian bangunan. Sebagian besar digunakan sebagai tempat tinggal sultan dan keluarga serta abdi dalem keraton. Jika berkunjung ke sini, bisa mendapati museum yang dipenuhi dengan artefak kuno. Selain itu, ada juga pertunjukan seni budaya yang dikelola oleh Kawedanan Krida Mardawa. 

7. Istana Sekala Brak Lampung

Sekala Brak awalnya merupakan sebuah suku yang menduduki Gunung Pesagi, Lampung. Suku ini terus berkembang hingga membentuk sebuah pemerintahan bernama Kerajaan atau Kepaksian Sekala Brak. Kerajaan yang bercorak Islam ini runtuh pada abad ke-16 akibat perang. Namun, istana peninggalannya masih bisa dikunjungi hingga saat ini.

Istana Kerajaan Sekala Brak disebut dengan Lamban Gedung. Istana ini berbentuk panggung dan memiliki dua lantai, sehingga GoodMates perlu menaiki tangga bila ingin memasukinya. Di dalamnya terdapat beberapa ruang yang mirip dengan rumah adat rakyat, yakni ruang keluarga, belakang, kamar, dapur, dan ruang untuk mencuci perabotan. Dinding Lamban Gedung dihiasi ukiran ornamen tumbuhan dan hewan. Atapnya berbentuk runcing dan biasanya bagian loteng digunakan untuk penyimpanan barang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: