Suku Lingon, Orang Bermata Biru dari Halmahera Timur

Suku Lingon, Orang Bermata Biru dari Halmahera Timur

Keberadannya yang misterius membuat ada yang berupaya bisa bertemu langsung dengan Suku Lingon.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada sebuah kelompok masyarakat di Indonesia yang begitu menarik sekaligus misterus, yakni Suku Lingon. Indonesia dikenal punya keragaman etnis dan Suku yang sangat kaya. Salah satunya adalah Suku Lingon yang disebut mendiami wilayah Halmahera Timur di Provinsi Maluku.

Setiap suku punya keunikannya masing-masing, tak terkecuali dengan Suku Lingon. Namun, keunikan Suku Lingon bisa dibilang begitu menarik karena sangat langka dan begitu berbeda dengan suku-suku lokal Indonesia lain pada umumnya. Keunikan itu terletak pada tampilan fisik mereka, tepatnya bagian mata.

BACA JUGA:Pinjaman Saldo DANA Rp4.000.000 Tanpa KTP dan Jaminan, Begini Caranya

Orang-Orang dari Suku Lingon diketahui punya mata berwarna biru. Inilah yang membuat mereka begitu unik mengingat mata Orang Indonesia umumnya berwarna hitam atau cokelat kehitaman, kecuali mereka terlahir dari perkawinan campur dengan Orang dari belahan bumi lain.

Di Halmahera sendiri terdapat beberapa suku dan etnis. Tak hanya Lingon, ada pula beberapa suku dan etnis lain seperti Tobelo, Makian, dan Pagu. Donna Asteria dkk. dalam artikel yang terbit di IOP Conference Series: Earth and Environmental Science mencatat bahwa orang Suku Lingon termasuk dalam ras Kaukasoid yang digolongkan sebagai ras orang-orang kulit putih.

BACA JUGA:5 Sholawat Penarik Rezeki Paling Ampuh dan Mustajab, Yuk Amalkan!

Di Halmahera Timur, Suku Lingon juga dianggap bukan penduduk asli wilayah tersebut. Ini terkait dengan asal-usul mereka yang konon memang keturunan Eropa. Asal muasalnya, ada pelaut yang kapalnya karam di perairan Halmahera, lalu orang di kapal tersebut pun melanjutkan hidup di Halmahera dan mengawini warga setempat. Informasi lain mengenai hal ini juga dicatat oleh Nils Bubandt dalam artikel di

Journal of the Royal Anthropological Institute yang menjelaskan bahwa pelaut yang kapalnya karam bernama Sersan Lingkon asal Australia, yang mana jamak diketahui bahwa banyam orang Australia yang nenek moyangnya berasal dari Eropa. Adapun peristiwa karamnya kapal terjadi pada era 1930-an.

BACA JUGA:Di Livin Mandiri Bisa Pinjam Uang, Bisa Langsung Cair, Tanpa Kartu Kredit

Sumber yang sama juga menulis bahwa orang-orang Lingon juga disebut kabur ke hutan belantara saat Jepang menguasai Halmahera pada 1942. Faktanya, keberadaan Suku Lingon memang dikenal misterius dan tak banyak yang mengetahuinya secara detil. Ini juga disebabkan oleh daerah tempat tinggal mereka yang terpencil dan sulit diakses.

Upaya Menguak Misteri Suku Lingon

Keberadannya yang misterius membuat ada yang berupaya bisa bertemu langsung dengan Suku Lingon. Salah satunya adalah tim Ekspedisi Lolobata yang menjelajahi pelosok Halmahera Timur pada 2017 lalu. Saat itu, ekspedisi diikuti oleh 31 orang yang terdiri dari peneliti dari sejumlah lembaga, mahasiswa Universitas Gadjah Mada, TNI AL, serta kru dokumentasi beserta pemandu dan porter. Mereka menyusuri Blok Lolobata, mulai dari Sungai Dodaga sampai sungai Onat dan keluar di desa Pekaulan, demikian seperti diwartakan laman resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

BACA JUGA:Tambahan Belanja Bulanan Saldo DANA Rp70.000! Klaim DANA Kaget Hari ini 20 Agustus 2023

Ekspedisi Lolobata bertujuan untuk mengeksplorasi keanekaragaman hayati di lokasi penyusuran. Selain menguak hal baru di alam, tim juga menargetkan menemukan sarang burung Bidadari dan bertemu dengan Suku Lingon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: