Aspal Buton dan Aspal Karet Dipilih Kementerian PUPR untuk Tangani Jalan Rusak di Bengkulu
Pengerjaan penghamparan aspal di kawasan Kerkap - Simpang Nakau-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memilih untuk menggunakan aspal buton dan aspal karet untuk penanganan jalan rusak di Provinsi Bengkulu.
Hal itu dipilih pihak Kementerian PUPR dalam rangka peningkatan penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) seperti material dan peralatan konstruksi (MPK).
Dikatakan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, dipilihnya aspal buton dan aspal karet ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
"Komitmen Kementerian PUPR dalam penggunaan produk dalam negeri khususnya aspal buton, adalah untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke industri aspal buton di Pulau Buton pada September 2022 lalu," kata Endra, Minggu (23/7/2023).
BACA JUGA:Resmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Jokowi: Tol Bengkulu - Lubuk Linggau Dilanjutkan
Selain ituKementerian PUPR juga melakukan penguatan regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni dengan menerbitkan Permen PUPR No 18 Tahun 2018 Tentang Pemanfaatan aspal Buton untuk mendorong keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan MPK dalam negeri.
Sesuai dengan komitmen tersebut, Endra selaku jubir Kementerian PUPR ini mengatakan, telah dilakukan penandatanganan kontrak penyediaan aspal buton dari 10 paket pekerjaan jalan nasional dengan total volume aspal buton sebesar 6.839 ton untuk panjang jalan 63,7 km pada Juni 2023 lalu.
Lanjutnya pemanfaatan aspal buton dan aspal karet kita harapkan bukan lagi sebatas uji coba, tapi sudah merupakan pilihan teknologi yang layak secara teknis dan ekonomis.
"Contohnya di Provinsi Bengkulu, tercatat penggunaan aspal buton untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di 2023 yang memanfaatkan 933,31 ton aspal buton. Sedangkan untuk penggunaan aspal karet sebanyak 1.323 ton. Kita tahu bahwa produksi karet di Bengkulu ini cukup besar," papar Endra.
Disisi lain, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing menuturkan, aspal buton tersebut seluruhnya digunakan untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di seluruh Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Sambut Kedatangan Jokowi, Warga Pasang Spanduk Penolakan PT BRS, Sayangnya Dirusak OTD
Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet, sambung Aryatno, telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu, mencakup ruas Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat - Ipuh, Jalan Ipuh - Kerkap, Jalan Ketahun - Bintunan, Jalan Nakau - Bts. Sumsel, dan Jalan Kerkap - Nakau.
"Aspal buton tersebut digunakan untuk preservasi Jalan Kebon Seri - Betungan-Tais sepanjang 10,13 km, preservasi Jalan Tais - Manna -Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 km, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir - Tanjung Kemuning - Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 km," pungkas Aryatno.
Diketahui Provinsi Bengkulu mendapat kucuran dana sebesar Rp 327 miliar dari Inpres penanganan jalan di Provinsi Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: