Niat Temui Jokowi, Puluhan Pendemo dari HMI Cabang Bengkulu 'Dikurung' Polisi

Niat Temui Jokowi, Puluhan Pendemo dari HMI Cabang Bengkulu 'Dikurung' Polisi

Demo mahasiswa dari HMI Cabang Bengkulu saat kedatangan Jokowi di Bengkulu, Kamis (21/7/2023)-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kedatangan Presiden Jokowi ke Bengkulu mendapat respon aksi oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu. 

Massa HMI yang berjumlah sekitar 50 orang ini awalnya menggelar aksi di depan GOR Sawah Lebar, Kamis (21/07/2023) saat Jokowi meninjau sekola SMK 1, namun upaya mahasiswa menemui RI 1 ini dihalau oleh aparat yang melakukan pengamanan ketat. 

Namun saat Jokowi bertolak untuk meninjau Pasar Minggu, massa HMI masih berencana menemui Jokowi untuk menyampaikan aspirasi dan berkumpul di kantor Media Bengkulu Ekspres, Simpang Skip. 

Naasnya setelah masuk dan berkumpul di halaman parkir Bengkulu Ekspress, massa dari HMI malah 'dikurung' oleh pihak kepolisian yang secara spontan menutup pagar kantor media tersebut. 

Alhasil para pendemo tak bisa keluar hingga terjadi aksi tarik menarik pagar antara massa HMI dan kepolisian yang hampir merusak pagar kantor media tersebut. 

BACA JUGA:Kabar Bahagia Kunjungan Jokowi ke Bengkulu, Kucurkan Dana Rp 400 M Untuk Jalan Rusak

BACA JUGA:Kunjungi Pasar Induk Purwodadi, Presiden Disambut Antusias Oleh Masyarakat Bengkulu Utara

Tak lama hujun deras pun turun dan massa HMI masih tak bisa keluar. Sehingga akhirnya tuntutan yang dibawa dibacakan di depan kantor media yang disiarkan secara live di laman facebook bengkuluekspress.com dan disaksikan 4 ribu penonton lebih saat itu. 

Beberapa tuntutan tersebut yakni :

1. Persoalan konflik Tambang Pasir Besi illegal milik PT Faminglevto bakti abadi yang berkonflik dengan masyarakat Desa Pasar Seluma.

2. Konflik agraria perkebunan Sawit di Malin Deman Kabupaten Mukomuko antara perusahaan PT DDP dengan masyarakat Malin Deman.

3. Infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Bengkulu yang rusak dan tak kunjung diperbaiki.

4. Kerusakan lingkungan taman nasional kerinci seblat oleh aktivitas tambang ilegal yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan kerusakan lingkungan hidup serta mengancam tempat tinggal gajah seblat.

5. PLTU Teluk Sepang yang mengancam hajat hidup masyarakat dan ekosistem lingkungaan hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: