100 Miliar Dolar Zimbabwe Hanya Dapat 3 Butir Telur, Lihat Betapa Tak Berharganya Uang di Negara Ini
dolar zimbabwe-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Dolar Zimbabwe semakin tak berharga seiring masyarakat setempat justru memilih untuk menggunakan dolar Amerika sebagai alat transaksi.
Badan statistik nasional ZimStat melaporkan bahwa inflasi Zimbabwe pernah mencapai 269 persen pada bulan Oktober 2022 silam.
Kondisi yang terjadi pada Zimbabwe dapat dikatakan sebagai hiperinflasi.
Akibatnya, mata uang Zimbabwe tak lagi berharga.
Bahkan untuk membeli 3 butir telur saja, masyarakat harus membawa uang 100 miliar dolar Zimbabwe di 2015 silam, seperti dikutip dari situr cavenmansircur.com.
BACA JUGA:Presiden Korea Utara Kim Jong Un Jatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup Bayi Usia 2 Tahun
BACA JUGA:Ministry Sends 107 Tons of Medicines for Hajj Pilgrims
Kebijakan yang dikeluarkan Presiden yang saat itu diemban oleh Robert Mugabe, dianggap memicu terjadinya hiperinflasi.
Kebijakan yang dimaksud adalah distribusi lahan pada akhir 1990-an dan awal 2000an. Negara ini akhirnya mengalami kekurangan bahan pokok kronis.
Sementara Bank Sentral Zimbabwe terus mencetak uang untuk membiayai defisit anggaran. Akibatnya, terlalu banyak uang yang beredar.
Pemerintah pun melakukan upaya keras agar devaluasi dolar Zimbabwe semakin terpuruk. Di antaranya adalah redenominasi dolar Zimbabwe.
Tercatat, pemerintah sudah melakukan tiga kali redenominasi mata uang, yaitu tahun 2006, 2008, dan 2009. Namun redenominasi tak mampu mendongkrak nilai dolar Zimbabwe.
Sebagai informasi, redenominasi adalah penyederhanaan mata uang menjadi lebih kecil. Namun tidak mengubah nilai dari mata uang tersebut.
PERJALANAN REDENOMINASI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: