Kuburan Dempul Lirboyo, Tempat Perjanjian Mbah Sholeh Dengan Jin
Dahulu kala kuburan Dempul memang menjadi tempat pembuangan jin-jin yang bermukim di area sekitaran Lirboyo-Bengkulu Ekspress-Istimewa
BENGKULUEKSPRESS.COM - Santri dan warga di sekitar kompleks Pondok Pesantren Lirboyo sudah faham angkernya kuburan Dempul. Selama bertahun-tahun kompleks pemakaman di sebelah utara pondok ini menjadi pantangan bagi santri untuk masuk.
Kuburan Dempul dikenal wingit karena menjadi tempat tinggal puluhan jin. Tempat ini semakin angker karena dipergunakan petugas rumah sakit untuk menguburkan orang-orang yang tak memiliki keluarga.
BACA JUGA:Hati Hati Kepincut! Weton Ini Memiliki Pandangan Maut Pemikat Lawan Jenis
Konon kedalaman lobang kuburan Dempul hanya setinggi lutut dan kerap terbuka karena dikais binatang liar. Karenanya istilah Dempul kerap diakronimkan sebagai dengkul atau lutut.
Kiai Haji Oing Abdul Muid Shohib, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo menceritakan keangkeran tempat ini. Konon, kuburan Dempul memang menjadi tempat pembuangan jin-jin yang bermukim di area pondok.
“Tanah Lirboyo dulu dikenal wingit, banyak jin. Oleh Mbah Sholeh Banjarmlati (mertua KH Abdul Karim) jin-jin itu dipindahkan ke kuburan Dempul dengan perjanjian khusus,” kata Gus Muid.
BACA JUGA:Hacker Bjorka Siap Hapus Data Pinjol Masyarakat, Benarkah?
Menurut kisah yang didengar dari leluhurnya, perjanjian antara Mbah Sholeh dengan para jin itu cukup unik. Sebagian jin mau dipindahkan ke kuburan Dempul dengan syarat diberi kesempatan ikut mengaji.
Karena itu setiap hari Selasa Mbah Sholeh meliburkan aktivitas mengaji di pondoknya untuk mengisi pengajian di kuburan Dempul. Santrinya adalah para jin yang dipindahkan ke sana. “Dulu setiap Selasa Mbah Sholeh selalu berjalan ke utara, ke arah kuburan Dempul,” kata Gus Muid.
Kepada santri Lirboyo, Mbah Sholeh berpesan agar tidak mengusik para jin di lokasi kuburan Dempul. Karena itu dibuatlah papan peringatan di tepi batas pondok dan kuburan tentang larangan santri memasuki kawasan kuburan Dempul. “Larangan itu berlaku sampai sekarang,” tukas Gus Muid.
BACA JUGA:Bisa Kualat Jika Menghina Mereka! Inilah Khodam Pendamping Para Ahli Zikir
Kesaksian akan angkernya kuburan Dempul ini juga disampaikan Emha Nabil Haroen, Ketua Umum Pagar Nusa yang pernah mondok di Pesantren Lirboyo. Menurut Nabil, pengurus pondok memberi larangan kepada santri untuk melewati batas berbentuk parit. “Santri yang melewati parit akan membuka pintu masuknya jin ke dalam pondok,” terang Nabil.
Tak hanya wingit dan menjadi pantangan santri, kuburan Dempul juga membuat bergidik warga di sekitar pondok. Tempat itu menjadi lokasi pemakaman orang-orang tak dikenal, termasuk penjahat yang mati ditembak petugas.
Tahun 1980-an, kuburan Dempul dikabarkan menjadi salah satu tempat pembuangan jenasah penjahat yang dieksekusi Penembak Misterius (Petrus). Petrus adalah suatu operasi rahasia pada masa pemerintahan Soeharto untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini adalah penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: