Agar Hamil Beramai-Ramai, Suku Wanita di Hutan Amazon Menculik Pria-Pria Perkasa!

Agar Hamil Beramai-Ramai, Suku Wanita di Hutan Amazon Menculik Pria-Pria Perkasa!

Terdapat suku wanita di Hutan Amazon yang semua koloni adalah kaum wanita tanpa seorang pria pun. Lalu bagaimana mereka melestarikan keturunannya?-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS. COM - Suku wanita di hutan Amazon menjadi salah satu mitos paling legendaris di Amerika Selatan. Kelompok suku ini semuanya adalah wanita perkasa dan pandai bertarung layaknya prajurit. Mereka melarang laki-laki hidup dan berbaur dalam kelompoknya, termasuk bayi sekalipun. 

Konon para wanita ini sangat membenci laki-laki. Meskipun demikian mereka tetap membutuhkan seorang laki-laki agar memiliki anak dan keturunan.

BACA JUGA:Sering Merasa Lelah? Kebiasaan Buruk Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Ketika seorang anggota suku sudah masuk usia menikah, para tetua akan melakukan sesuatu agar mendapat keturunan. Caranya adalah dengan mengintai kelompok suku lain yang memiliki pria perkasa

Saat waktunya tiba, mereka akan menyerang suku tersebut dan menculik pria-pria perkasa yang diincar sebelumnya. Pria itu kemudian dijadikan suami satu malam sampai sang wanita benar-benar dinyatakan positif hamil.

Bayi Laki-laki Dibuang

Namun sayangnya, jika jabang bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki, maka akan dibuang di tengah Hutan Amazon dan menjadi mangsa binatang buas. Namun apabila yang lahir berjenis kelamin wanita, maka bayi itu akan dirawat dan dibesarkan menjadi seorang prajurit yang ahli berperang. Mereka memiliki satu kebiasaan gila yaitu memotong sebelah payudaranya agar lebih leluasa dan fokus ketika menggunakan panah.

BACA JUGA:Wanita Wajib Tahu, 4 Syarat Agar Bebas Pilih Pintu Surga

Eksistensinya Masih Diragukan

Sampai sekarang, banyak yang menyangkal eksistensi suku wanita di Hutan Amazon masih diragukan. Hal ini karena hampir tidak ditemukan bukti nyata yang menandakan keberadaan mereka.

Namun berdasarkan dari catatan tentang mitologi setempat, suku wanita ini memang benar-benar ada. Meskipun disangkal oleh para peneliti, masyarakat setempat sangat meyakini bahwa suku wanita ini masih berkeliaran di Hutan Amazon.

BACA JUGA:Kota Depok, Ternyata Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden!

Hutan Amazon sangat luas, sebagian besar masih belum terjamah oleh modernitas. Tak heran banyak mitos dan legenda yang berkembang di hutan ini.

Pada 9 September 2020 lalu, Moises Kampes, seorang peneliti masyarakat adat ditemukan meninggal di Hutan Amazon akibat panah miliki suku asli pedalaman Amazon yang masih terisolir. Tragedi ini tidak menutup kemungkinan terkait dengan keberadaan dari suku wanita ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: