Kota Depok, Ternyata Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden!
Pada abad ke-18, Depok adalah wilayah administratif yang memiliki gemeente bestuur atau pemerintah sipi. Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.-Bengkulu Ekspress-Istimewa
Chastelein adalah sosok penganut katholik yang taat, tidak heran jika ia memiliki sikap yang dermawan pada para budaknya. Sebelum meninggal, 28 Juni 1714 ia berwasiat kepada seluruh budaknya untuk memberikan mereka lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian.
Ia juga memberikan kemerdekaan setelah sepeninggalnya. Karena khawatir terjadi perebutan, ia menunjuk Jarong van Bali untuk memimpin dan mengatur mereka.
BACA JUGA:British Cemetery, Makam Inggris di Kota Bengkulu yang Wajib Dikunjungi Wisatawan
Para budak yang telah meredeka tersebut khawatir sepeninggal Jarong van Bali terjadi perebutan kekuasaan. Akhirnya disepakati untuk menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin yang disebut presiden setiap tiga tahun sekali.
Tidak ada jabatan wakil presiden, dalam menjalankan tugas-tugasnya, presiden akan dibantu oleh sekretaris. Konsep tatanan pemerintah dibuat oleh pengacara Batavia, dijalankan pada 1913.
BACA JUGA:Nikmatnya Sate 'Torpedo' Kambing, Bisa Tingkatkan Gairah dan Kesuburan Pria!
Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1952 oleh presiden terakhir, Matijs Jonathans melalui akta penyerahan tanah partikulir. Jika dilihat dari Depok sebagai kotamadya memang usianya baru menginjak 22 tahun. Namun jika dilihat dari sejarah kota Depok sebelum menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat, Indonesia, maka usianya bisa mencapai lebih dari tiga abad. Telah merdeka sebelum Indonesia.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: