Pembiayaan Emas Semakin Diminati

Pembiayaan Emas Semakin Diminati

\"UntukBENGKULU, BE - Produk Pembiayaan Emas Ib Hasanah yang diluncurkan Bank BNI Syariah pada awal Februari lalu disambut positif masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah emas yang dibeli masyarakat yang sudah lebih dari satu kilo gram emas hanya dalam tempo satu bulan.

\"Antusias masyarakat Bengkulu terhadap produk pembiayaan emas ini sangat baik,\" terang Pimpinan Cabang Bank BNI Syariah Bengkulu, Zulfahmi Ar.

Untuk mengapresiasi sambutan nasabah, pada bulan Maret ini Bank BNI Syariah menurunkan margin pembiayaan dari sebelumnya. Jika sebelumnya untuk pembiayaan dengan jangka 2 tahun marginnya adalah  sebesar 10 persen. Saat ini marginnya hanya 7,90 persen, untuk 3 tahun sebelumnya sebesar sebesar 11 persen saat ini marginnya hanya 8,27 persen.

Untuk jangka waktu 4 marginnya sebesar 12 persen saat ini hanya 8,70 persen dan untuk margin jangka wajtu 5 tahun yang sebelumnya 12 persen saat ini menjadi 9,18 persen.

\"Jika nasabah menyambut baik produk ini, kitapun menyambut baik dengan memberikan margin yang lebih rendah pada bulan ini, dan perlu diingat margin tersebut dalam satu tahun. Jika dihitung per bulan margin tersebut sangat kompetitif dengan kompetitor lainnya,\" tambahnya.

Setiap harinya pasti ada nasabah yang datang untuk mengajukan pembiayaan ini. Yang mendominasi pembelian ini adalah dari pegawai negeri mapun pegawai swasta, dengan jenis emas yang banyak dipesan adalah 25 dan 50 gram. Saat ini selain emas murni dari PT Aneka tambang (Antam), Bank BNI Syariah juga bekerja sama  dengan beberapa toko emas yang terpercaya yang ada di Kota Bengkulu, tentu saja kadar emas toko lokal sama dengan kadar emas yang dikeluarkan Antam.

\"Untuk emas buatan lokal itu tergantung permintaan nasabah. Apakah akan menggunakan emas lokal ataupun dari Antam. Nasabah tidak perlu ragu dengan kadar emas buatan lokal, karena kadarnya sama dengan buatan Antam,\" ungkap Zulfahmi.

Pembiayan yang dilakukan BNI Syariah ini benar-benar ada barangnya. Saat melakukan pembiayaan emas tersebut dilihatkan kepada nasabah dan dijadikan jaminan sampai jangka waktu pembayaran selesai.

Hal ini menyikapi saat ini sedang meluasnya pemberitaan pembiayaan emas bodong. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui Bank BNI Syariah pada awal tahun ini meluncurkan produk baru yaitu Pembiayaan Emas Ib Hasanah.

Produk ini merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk membeli emas logam mulia bersertifikat dari PT Aneka Tambang (Antam) dengan angsuran tetap setiap bulannya selama measa pembiayaan menggunakan akad murabahah.

Besaran dana yang dibantu untuk nasabah adalah sebesar 75 % dari harga emas yang akan dibeli nasabah. Sedangkan untuk batas maksimal yang bisa diberikan sebesar Rp 150 juta.

Nasabah yang sudah mengajukan pembiayaan ini juga bisa melakukan gadai emas dengan total uang yang bisa diberikan bank dari kedua produk tersebut adalah sebesar Rp 250 juta. \"Bentuk emas yang akan kita belikan adalah emas dalam bentuk batangan. Dan kita siap membelikan nasabah berbagai jenis ukuran emas mulai dari 10 gram,\" paparnya.

Mengenai persyaratan pembiayaan ini antara lain berstatus sebagai pegawai aktif, kalangan profesional, pengusaha maupun wiraswasta.Usia pemohon untuk pegawai aktif minimal 21 tahun dan pada usia 55 tahun pembiayaan harus lunas.

Kalangan profesional usia minimal 21 tahun dan saat usia 60 tahun pembiayaan harus lunas. Sedangkan untuk kalangan pengusaha atau wiraswasta minimla usia 21 tahun dan saat usia 60 tahun pembiayaan harus lunas.\"Nasabah harus mempunyai sumber pembiayaan tetap yang sepenuhnya berasal dari gaji bukan berasal dari pemanfaatan  obyek pembiayaan,\" ujarnya.

Mekanismenya, setelah nasabah memenuhi kreteria tersebut nasabah dapat mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan pembiayaan konsumtif serta wawancara langsung dengan melampirkan fotokopi KTP serta surat kuasa kepada bank untuk mendebet rekening nasabah di BNI Syariah guna pembayaran angsuran setiap bulannya. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: