Pembangunan Marak, Penjualan Batu Bata Meningkat

Pembangunan Marak, Penjualan Batu Bata Meningkat

BENGKULU, BE- Pembangunan yang marak di kota Bengkulu saat ini, baik rumah pribadi, perumahan maupun ruko berdampak pada permintaan batu bata yang mengalami peningkatan. Menurut keterangan beberapa pembuat tukang bata, mereka mengakui beberapa tahun terakhir permintaan batu bata mengalami peningkatan. \"Memang terjadi peningkatan permintaan (batu bata) terutama awal tahun seperti ini,\" terang Rizal Alpen (31) pembuat bata di Dusun Besar. Menurut Rizal, mereka tidak tahu pasti kenapa terjadi peningkatan permintaan batu bata secara signifikan. Kemungkinan karena  pembangunan yang sedang terjadi ataupun adanya bantuan bedah rumah. Bata yang dibuat Rizal adalah jenis bata kecil, dalam seharinya diproduksi 500 hingga 600 batu bata. Satu bulannya bisa terjual antara 10 ribu hingga 15 ribu batu bata dengan omzet mulai dari Rp 6 juta dengan keuntungan yang diperolehnya sebesar Rp 2,5 juta. Dengan harga batu bata jika mengambil langsung ketempat pembuatan batu bata satu bata dihargai Rp 400.  Namun jika pembeli minta diantar maka akan ditambah ongkos kirim sebesar Rp 80/batanya.\"Terkadang kami kewalahan melayani pembelian bata, belum kami buat saja sudah ada yang pesan,\" tambah Rizal. Senada dengan yang disampaikan Rizal, Bibit Winarti (45) seorang pembuat batu bata besar yang berada di Kelurahan Surabaya mengatakan saat ini pembelian batu bata juga meningkat. Batu bata besar yang ia buat tersebut dijual dengan harga Rp 550 jika mengambil langsung di lokasi. Jika minta diantarkan ke lokasi, harganya melonjak menjadi Rp 750. Sama halnya dengan Rizal dalam satu bulannya Bibit bisa menghasilkan sekitar 10 ribu hingga 15 ribu dengan omzet setiap bulannya mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Namun berbeda dengan Rizal yang memperoleh keuntungan hingga Rp 2,5 juta, Bibit Hanya bisa meraup keuntungan sebesar Rp 1 juta. Hal tersebut karena selain bahannya semuanya dibeli, ia juga memperkerjakan orang lain untuk membuat batu bata.\"Kita sudah tidak kuat lagi, jadi terpaksa kita minta bantuan orang untuk membuat bata ini,\" ungkap Bibit. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: