Bucin Artinya Budak Cinta, Ini Penyebab dan Efek Negatifnya

Bucin Artinya Budak Cinta, Ini Penyebab dan Efek Negatifnya

Kata bucin saat ini menjadi familiar untuk pasangan muda ataupun orang yang sedang menjalin asmara--Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dalam bahasa gaul, dikenal kata bucin yang merupakan akronim dari budak cinta.

Kata 'budak' ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti hamba atau jongos. Disebut budak cinta karena seakan-akan mereka menghamba pada orang yang dicintai.

Orang-orang bucin banyak ditemukan dalam pergaulan sesama teman. Apa sih penyebabnya dan apakah ada efek negatifnya? Simak ulasan berikut ini.

BACA JUGA:Pemudik yang Curhat Sewa XPander Demi Terlihat Sukses Saat Pulang Kampung

Pengertian Bucin

Dalam jurnal berjudul Penggunaan Bahasa Gaul Pada Remaja Milenial di Media Sosial dari umm.ac.id, dijelaskan bahwa bucin adalah akronim dari dua kata yang diambil bagian depannya. Bu dari kata budak, sedangkan cin dari kata cinta.

Bucin sering digunakan untuk merujuk pada orang atau sikap seseorang kepada kekasihnya akibat terlalu cinta. Berdasarkan laman kip.iainkediri.ac.id, bucin adalah predikat untuk seseorang yang rela melakukan apapun demi cinta atau bisa dikatakan menghamba pada cinta atau kekasih.

Bucin ini lebih cenderung bermakna negatif, meski beberapa pendapat tidak menganggapnya buruk. Masih dari laman yang sama, kata bucin sering disampaikan sebagai ejekan, bahkan cacian, dan dianggap sebagai tingkatan yang rendah dalam hal asmara.

BACA JUGA:Lebaran Khas Indonesia Ini yang Bikin Kangen Kampung Halaman, Ini Tradisinya

Penyebab Bucin Berdasarkan Psikologi

Dilansir dari esaunggul.ac.id, fenomena bucin pada anak muda zaman sekarang ternyata bisa dijelaskan secara sains dan psikologi.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Dra. Sulis Mariyanti, M.Si, Psi, mengatakan orang yang menjalin cinta akan melepaskan hormon oksitosin dan vasopresin di otaknya sehingga menguatkan ikatan emosional.

Sayangnya ketika hormon ini dilepaskan secara berlebihan, perilaku orang tersebut bisa menjadi irasional. Hal inilah yang menyebabkan orang rela menjadi budak cinta dari seseorang yang dicintai. Dalam teori psikologi Sigmund Freud, ada istilah codependent relationship yang dikaitkan dengan fenomena bucin.

Dilansir dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, codependent relationship adalah hubungan yang membuat seseorang bergantung pada persetujuan pasangan terhadap segala keputusan yang dibuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: