Tidak Lama Lagi Pesawat Listrik Bakal Jadi Angkutan Umum
--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pesawat listrik masih dalam tahap percobaan, tetapi kemajuan baru-baru ini menunjukkan bahwa kendaraan itu bisa menjadi kenyataan dalam waktu dekat.
Tantangan utama pesawat listrik adalah kepadatan energi baterai yang terbatas dibandingkan dengan bahan bakar jet, tetapi teknologi baterai baru dan kemajuan dalam material ringan sedang dikembangkan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi.
Perusahaan seperti Airbus, Boeing, dan Rolls-Royce juga berinvestasi dalam teknologi pesawat listrik. Manfaat lingkungan dan ekonomi yang potensial, serta tekanan peraturan untuk mengurangi emisi karbon, mendorong minat dan investasi dalam teknologi ini, dan meski pesawat listrik mungkin tidak sepenuhnya menggantikan pesawat tradisional, mereka bisa menjadi pemandangan yang lebih umum di langit dalam waktu dekat.
BACA JUGA: Mengenal 3 Teknologi Kecerdasan Buatan, Ada yang Lagi Viral
BACA JUGA:Selain Facebook, Inilah 8 Perusahaan Teknologi Disadap NSA
Produsen baterai Tiongkok, Contemporary Amperex Technology (CATL), telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menggerakkan pesawat penumpang listrik. Dilansir dari Gizmochina (23/4), itu adalah baterai semi-padat dengan elektrolit terkondensasi dan memiliki kepadatan hingga 500 Wh/k, memungkinkannya menyimpan energi 500 Watt jam untuk setiap kilogram beratnya.
CATL mengatakan bahwa baterai tersebut dapat diproduksi secara massal dalam waktu singkat dan sudah bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan kendaraan listrik terbang. Selain itu, CATL mengatakan sedang bekerja untuk meningkatkan jejak karbon baterainya dan berencana untuk mencapai netralitas karbon untuk pabriknya pada tahun 2025 dan di seluruh rantai nilai baterai pada tahun 2035. CATL berencana untuk fokus pada penambangan, bahan baku curah, bahan baterai, sel manufaktur, dan sistem baterai untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara pesawat listrik telah dikembangkan akhir-akhir ini, masih ada tantangan signifikan yang harus diatasi sebelum mereka menjadi alternatif yang layak untuk pesawat bertenaga bahan bakar jet tradisional. Meskipun demikian, CATL yakin bahwa teknologi di balik baterainya menandai terobosan yang signifikan, dan berencana untuk mencapai netralitas karbon untuk pabriknya pada tahun 2025 dan di seluruh rantai nilai baterai pada tahun 2035. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: