Kenali dan Waspada Kecanduan Game Online Pada Anak!

Kenali dan Waspada Kecanduan Game Online Pada Anak!

--

Secara kognitif orang yang suka bermain game online lebih mengetahui informasi mengenai berbagai fakta dan data serta memiliki pengetahuan tentang bagaimana ia dapat melakukan suatu jenis tugas. Selain itu mereka mampu berpikir strategis dalam merencanakan sesuatu dengan yakin.  

Dampak negatif

Tetapi, adakah yang mengetahui berbagai pengaruh negatifnya apabila game tersebut tidak digunakan secara adil? Ya, kecanduan akan mereka rasakan apabila tidak menggunakan waktunya secara bijak.

Dampak negative dari kecanduan game online (game online addict) adalah seperti prestasi akademis yang menurun, mereka yang candu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain games ketimbang untuk belajar ataupun mempersiapkan materi sekolah di esok harinya. Hal itu juga menyebabkan mereka mengalami kemunduran motivasi, kurang percaya diri dan sering merasa takut.

Mereka juga mengalami  gangguan tidur dan merasa kesepian, dikarenakan penggunaan waktu yang tidak efektif. Tidak sedikit para pecandu kemudian mengalami peningkatan dalam perilaku agresif yang mana mereka kurang mampu mengendalikan dorongan /impuls dan lebih asosial.  "Salah satu yaitu pernah terjadi kasus  remaja berusia 17 tahun membunuh ibunya dan melukai ayahnya ketika orangtuanya berusaha untuk tidak membiarkan si anak bermain game online. Mengerikan sekali bukan? Lagaknya para orang tua harus lebih was-was ya dengan fenomena ini, " ujar Nani Kartikaningsih.

Lalu, apakah sebenarnya yang menyebakan mereka merasakan candu yang sangat hebat untuk terus bermain game online? Berbagai survey telah membuktikan bahwa, Ternyata mereka merasakan kebebasan dalam mengekspresikan diri tanpa ada yang menghalangi, seperti yang sering kita lihat bahwa mereka yang candu  game online terlihat sangat menikmati aktivitasnya dan marah jika kita ganggu.  Mereka juga merasakan seperti  bisa lari dan mengabaikan permasalahan yang berat. Selain itu mereka dapat menciptakan online persona yang mana mereka bisa membentuk identitas diri  di dunia maya sehingga mereka mampu menjalin interaksi yang lebih harmonis sesuai yang mereka inginkan walaupun sebenarnya berbeda dengan dunia nyata.  "Jika dibiarkan, faktor tersebut akan menyebabkan terhambatnya tahap perkembangan (inefficient perceptual structure), seperti kurangnya kemampuan untuk meluapkan emosi dan stresnya dengan cara yang tepat," jelasnya.  

Penanganan dan pencegahan

Setelah mengetahui gambaran mengenai kecanduan game online, kita pasti perlu tau bagaimana cara menghentikan dan mencegahnya, dikarenakan para pecandu game online membutuhkan partisapasi dan perhatian dari berbagai pihak dan ingatlah hal ini adalah permasalahan yang cukup serius.  Beberapa cara dalam mengobati candu game online adalah dengan cara terapi seperti konseling keluarga dan terapi individual seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDP). 

Tentu terapi tersebut dapat dibantu dengan jasa psikolog. Cara mencegahnya pun juga dibutuhkan dari berbagai pihak terkait seperti peran keluarga (orang tua) yang mana disarankan mampu memberikan pola asuh dengan memberikan kualitas interaksi yang intensif. Orang tua harus dapat memberikan informasi yang jelas mengenai dampak positif dan negative anak dalam bermain game, serta pemberian aturan dan reward secara konsisten seperti orang tua harus mampu memberikan pengawasan dan batasan waktu dalam menjalani aktivitasnya.

Nah, untuk para gamers remaja mulailah untuk menggunakan waktu luang dengan melakukan hal-hal yang lebih positif, berhentilah memegang gadget dan bermain game, mulailah untuk menjalin pertemanan di dunia nyata dan melakukan kegiatan social, serta terus lah mengingat dampak negative dari kecanduan game online, dan jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan.  Untuk para orang tua jangan sepelekan dengan permasalahan ini ya, beri perhatian pada si anak tidak melulu dengan gadget ya. Mari selamatkan anak dari bahaya kecanduan game online !(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: