Diduga Tak Bisa Mudik, Karyawan Bengkel di Bengkulu Utara Bunuh Diri

Diduga Tak Bisa Mudik, Karyawan Bengkel di Bengkulu Utara Bunuh Diri

Beginilah keadaan korban ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan keadaan mulut mengeluarkan busa, Selasa (11/4/23).-(foto: istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Seorang Pria bernama Purwanto (42), ditemukan tewas bunuh diri di bengkel tempat dirinya bekerja yang berada di Desa Bukit Berlian Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Selasa (11/4/23).

Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana SIK MM melalui Kapolsek Napal Putih, Iptu Sugeng Prayitno SH, mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 Wib. Hal itu diketahui setelah salah seorang teman kerja bernama Okta datang mencari korban di bengkel tempat korban bekerja.

Namun setelah dipanggil tidak ada jawaban dari korban yang pada akhirnya Okta  membuka kunci pintu yang hanya menggunakan kawat. Setelah terbuka masuk langsung ke kamar korban dan begitu melihat korban yang sudah terlentang ditempat tidur dengan mulut berbusa mengeluarkan cairan.

"Melihat kejadian tersebut teman korban pun memanggil Asep Suseno yang merupakan pemilik bengkel bahwa korban meninggal. Lalu Asep pun memastikan bahwa memang benar korban meninggal dengan mulut berbusa  kemudian Asep pun  melaporkan kejadian, pihak kita," ujar Kapolsek.

Ditambahkannya, korban sempat langsung ditangani oleh pihak tim mediasi Puskesmas Tanjung Harapan dan memang dari hasil pemeriksaan Visum et repertum korban meninggal dunia setelah meminum racun.

Hal ini juga diperkuat dengan adanya pengakuan dari salah seorang saksi bernama Supriyanto yang merupakan tetangga korban  di tempat bengkel korban bekerja. Sebelum bunuh diri korban sering mengeluh masalah utang dengan bosnya atau pemilik bengkel temoat korban bekerja dan mau pulang ke Jawa tetapi tidak diperbolehkan dan ditahan sama bosnya.

"Sebelum kejadian bunuh diri, korban sering main ke rumah Supriyanto dan mengeluh masalah hutang dengan pemilik bengkel (Asep Suseno). Bedasarkan keterangan Supriyanto menjelang awal puasa korban pernah minum racun semprot tetapi ketahuan dengan oelh dirinya dan dinasehatinya agar jangan bunuh diri dan berusaha untuk kerja keras agar bisa bayar utangnya," ungkap Kapolsek.

Lanjut Kapolsek, dari hasil pemeriksaan sementara, diduga Purwanto bunuh diri karena frustrasi terhadap hutang kepada pemilik bengkel tempat dirinya yang sehingga dirinya tidak dapat pulang kampung di Jawa.

"Diduga dikarenakan faktor hutang yang dimiliki korban kepada bosnya yang membuat korban bunuh diri," pungkasnya (127)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: