DJPb Bengkulu Optimis Realisasi APBN Maksimal

DJPb Bengkulu Optimis Realisasi APBN Maksimal

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya SE MSi didampingi jajaran Kementerian Keuangan, BI dan OJK pada saat rilis perkembangan APBN di Aula Kantor DJPb Provinsi Bengkulu, Selasa.-(foto: rewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kantor Wilayah (Kanwil) Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, optimis realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 di Bengkulu bisa maksimal.

Meskipun realisasi APBN di Provinsi Bengkulu belum terlalu signifikan pada awal tahun 2023 ini, DJPb tetap optimis pada tahun ini bisa terealisasi maksimal dan tumbuh positif.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya SE MSi mengatakan kepada BE, Selasa (28/2), "Kami optimis realisasi APBN di Bengkulu pada tahun ini bisa maksimal dan positif." 

Seperti diketahui, hingga Januari 2023, realisasi penerimaan pendapatan baru mencapai Rp 192,2 miliar atau baru 6,6 persen dari target sebesar Rp 2,9 triliun. Sementara realisasi pendapatan mencapai Rp 920 miliar atau 6,25 persen dari pagu sebesar Rp 14,72 triliun. Menanggapi kondisi tersebut, Bayu meminta satker di Bengkulu, memaksimalkan pendapatan dan belanja di Bengkulu. Tujuannya angka realisasi APBN di Bengkulu tahun ini tumbuh positif. 

"Kami meminta satker untuk memaksimalkan realisasi pendapatan dan belanja di Bengkulu sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

BACA JUGA:Siap Siaga Hadapi Bencana, Basarnas Bangun Unit Siaga SAR di Pulau Enggano

BACA JUGA:Terpidana Korupsi Dana Desa 2021, Mantan Kades Ini Kembali Terjerat Korupsi Dana Desa 2020

Bayu menambahkan, beberapa satker di Bengkulu telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap realisasi APBN di Bengkulu. Oleh sebab itu, DJPb berharap satker yang lain bisa mengikuti jejak mereka.

"Meskipun angka realisasi masih rendah, ada beberapa satker yang sudah memberikan kontribusi yang cukup besar. Kita harap satker lainnya juga dapat mengikuti jejak mereka," tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy SE MM mengatakan, masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi realisasi APBN di Provinsi Bengkulu. Salah satunya banyak satker masih dalam proses lelang dan pengadaan sehingga penggunaan anggaran belum maksimal dilakukan.

"Karena biasanya pada awal tahun banyak satker masih proses lelang jadi itu mempengaruhi realisasi APBN juga," tuturnya.

Ahmad optimis bahwa realisasi APBN di Bengkulu meningkat dimasa mendatang. Hal tersebut sejalan dengan optimisme perekonomian Bengkulu pada tahun 2023 ini.

"Kami optimis realisasi APBN di Bengkulu akan meningkat di masa mendatang, terutama dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah," tutupnya.(999)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: