Bengkulu Masuki Musim Pancaroba, Waspada DBD dan Malaria

Bengkulu Masuki Musim Pancaroba, Waspada DBD dan Malaria

Herwan Antoni-(foto: nur meissuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Memasuki musim pancaroba, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengajak masyarakat di Bengkulu untuk mewaspadai berbagai serangan penyakit yang diakibatkan kondisi cuaca yang berubah tak menentu. Berbagai penyakit yang perlu diwaspadai seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria.

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni SKM MKes mengatakan, ada beberapa penyakit yang patut diwaspadai pada musim pancaroba ini salah satunya DBD dan Malaria. Sebab pada perubahan cuaca yang ekstrim seperti sekarang ini berbagai penyakit bisa lebih cepat menyerang manusia.

"Semua penyakit seperti diare, berbagai pada usus, flu, dan demam cukup berbahaya, tapi ada dua penyakit berbahaya yang penting diwaspadai yakni DBD dan malaria," ujar Herwan, Kamis (23/2/2023).

Beberapa minggu terkahir, Bengkulu memasuki musim hujan dengan intensitas ringan sampai tinggi, bahkan terkadang disertai angin badai yang cukup besar. Hal itu menyebabkan berbagai bakteri berkembang biak pada genangan air, begitu juga dengan kembang biak nyamuk penular malaria dan DBD.

BACA JUGA:12 Titik Drainase dalam Kota Bengkulu Diperbaiki, Ditargetkan Selesai Tepat Waktu

BACA JUGA:Terbitkan Kamus Bahasa Lembak dan Bangun Rumah Adat

"Kondisi Bengkulus aat ini sedang musim pancaraba ekstrem, berbagai bakteri dan bibit penyakit berkembang sangat cepat," terang Herwan.

Dikondisi seperti ini, sangat penting untuk menjaga kondisi lingkungan untuk tetap bersih dengan terus meningkatkan kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

"Jika ingin tetap fit maka kita haurs menjaga lingkungan kita tetap bersih dan bebas dari berbagai bibit penyakit," sambung herwan.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu juga mengajak seluruh elemen masyarakat ikut dalam program Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) untuk menghadapi berbagai tantangan kesehatan akibat pancaroba ini.

"Yang paling penting adalah tindakan promotif preventif yakni mencegah sebelum sakit. Hal itu hanya bisa terjadi jika masyarakat mengubah pola hidup dengan gaya hidup sehat," lanjut Herwan.

Masyarakat dinilai juga harus meningkatkan kebugaran fisik, caranya dengan olahraga teratur setiap hari, setidaknya selama 30 menit. Sebab menurutnya, pemutakhiran sarana dan prasarana infrastruktur kesehatan, bukanlah menjadi jaminan bagi masyarakat guna mendapatkan kehidupan yang sehat.

"Kuncinya mengatur pola hidup sehat dan rajin berolahraga, serta tetap menjaga kebersihan," tutur Herwan.

Namun ditegaskan Herwan, pekerjaan yang memanfaatkan kekuatan fisik nyatanya berbeda dengan olahraga, namun masyarakat banyak yang menyalahartikan bahwa dengan kerja sehari-hari saja sudah cukup untuk mengganti olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: