Harga TBS Naik, Pasokan ke Pabrik Sepi

Harga TBS Naik, Pasokan ke Pabrik Sepi

TURUN: Produksi kelapa sawit saat ini turun hingga menyebabkan pasokan TBS ke pabrik menjadi sepi.-(foto: asrianto/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Harga buah tandan segar (TBS) kelapa sawit saat ini terus berangsur naik. Hanya saja pasokan TBS  ke pabrik pengolahan sawit semakin sepi.  Manajer Humas PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) di Desa Air Sulau Seginim, Radius mengatakan, dalam satu minggu terakhir ini, harga TBS terus merangkak naik. Bahkan harganya sudah Rp 2.180 per kg.

"Harga TBS saat ini sudah diangka Rp 2.180 per kg," katanya.

Radius mengaku, seminggu lalu harga TBS Rp 2.100 per kg.lalu dua hari lalu naik lagi Rp 50 per kg menjadi Rp 2.150 per kg. Kemudian saat ini naik kembali sebesar Rp 30 per kg. Sehingga saat ini harga TBS sebesar Rp 2.180 per kg. Harga saat ini merupakan harga tertinggi dalam satu bulan terakhir ini.

"Alhamdulillah kalau harga pembelian TBS terus naik, namun sebaliknya pasokan TBS ke pabrik terus menurun," ujarnya.

BACA JUGA:Bupati Seluma Tentukan Titik Nol Pembangunan Jalan Tahun 2023

BACA JUGA:Bantuan Motor Dinas PPK, BPKAD Kota: Kita Belum Lakukan Pembahasan

Idius mengatakan, saat waktu normal beroperasi, kebutuhan TBS setiap harinya sebanyak 700 ton hingga 800 ton. Sebab setiap jamnya membutuhkan 35 ton TBS. Sejak berapa bulan lalu meskipun pasokan TBS turun. Namun pasokan TBS ke pabrik PT BSL masih sebanyak 400 ton hingga 500 ton perhari. Hanya saja hingga saat ini terus menurun dan semakin sepi.

"Saat ini pasokan TBS sawit makin sepi, hanya 300 ton saja perhari," imbuhnya.

Dengan kondisi tersebut, sambung Radius meskipun harga naik, namun operasional pabrik terbatas. Sehingga dengan pasokan TBS hanya 300 ton perhari, maka operasional pabrik hanya 9 jam hingga 10 jam perhari. Dirinya berharap ke depan pasokan TBS dapat normal kembali, agar operasional pabrik bisa kembali normal 20 jam perhari.

"Dengan harga TBS terus naik, harapan kami petani semakin semangat agar produksi sawitnya semakin normal," harap Idius.

Endang, salah satu petani kelapa sawit di Desa Lubuk Ladung, Kedurang Ilir menuturkan, petani sawit saat ini tidak kaget lagi dengan harga TBS yang naik turun. Bahkan dirinya khawatir jika produksi sawit normal, harga akan kembali turun seperti kejadian saat idul fitri tahun lalu. Sebab antrian panjang kendaraan pengangkut TBS, akibatnya tiba -tiba pihak pabrik menurunkan harga pembelian TBS hingga dibawah Rp 1000 per kg.

"Kami memang sangat gembira jika harga TBS naik, apa lagi sebentar lagi bulan puasa, namun setiap akan hari raya idul fitri hanya TBS langsung terjun bebas, semoga saja hingga seterusnya tidak turun lagi," ujar Endang dengan nada pasrah. (369)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: