Pelabuhan Pelindo Terancam Hilang

Pelabuhan Pelindo Terancam Hilang

RIO/BE Daratan yang menjadi tanggul kolam Pelabuhan Pulau Baai menuju Lentera Merah atau pintu masuk alur pelabuhan jebol akibat tergerus abrasi, Rabu (4/1). -(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tanggul penahan ombak sepanjang lebih kurang 1 kilometer di kawasan Pelabuhan Pulau Baai jebol. Tanggul tersebut mulai tergerus sejak tahun 2019 lalu. Tanggul tersebut juga satu-satunya akses darat menuju Lentera Merah atau ke Pos Pertamina. 

Warga sekitar, H. Min mengatakan banyak dampak negatif akibat dari jebolnya tanggul tersebut. Sejak tanggul jebol, ombak yang masuk ke kolam pelabuhan sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 2 meter jika sedang pasang atau badai. 

Jika ombak besar masuk kedalam kolam pelabuhan,  maka kapal nelayan dan kapal besar sulit bersandar di pelabuhan. Selain ombak tinggi, potensi percepatan pendangkalan kolam pelabuhan juga semakin cepat. 

"Ombak di kolam pelabuhan jadi tinggi sejak tanggul jebol. Karena air laut langsung masuk, tidak ada penghalang lagi. Tanggul itu jebol sudah lama, tetapi belum diperbaiki sampai sekarang," jelasnya.

BACA JUGA:Siap-siap! Ustad Adi Hidayat Bakal ke Bengkulu Januari Ini

BACA JUGA:2,1 Juta Honorer Dihapuskan November 2023, Asosiasi Kepala Daerah Usulkan ini

Tanggul yang jebol tersebut luasnya melebihi pintu alur Pelabuhan Pulau Baai. Untuk kedalaman tanggul yang jebol  diperkirakan lebih dari 3 meter. Sejak tanggul jebol dan semakin meluas, kapal kecil bisa melintas di lokasi tanggul jebol tersebut. Untuk kapal ukuran besar tidak bisa karena akan kandas dan menghantam pipa pertamina yang melintasi di tanggul jebol tersebut. 

"Makin hari makin luas, setahun lalu tidak seluas ini. Sekarang aja kapal kecil sudah ada yang melintas," imbuhnya.

Jika dibiarkan tanpa ada tindak lanjut dari pihak terkait, ditakutkan tanggul jebol semakin luas. Jika semakin luas, maka berpotensi seluruh daratan sekitar Lentera Merah akan hilang. Jika itu terjadi, maka akan mengganggu aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai. Belum lagi aktivitas nelayan yang akan keluar masuk ke lautan lepas terhambat. 

Min menjelaskan, sejak tanggul tersebut jebol, akses untuk ke Lentera Merah dan Pos Pertamina hanya bisa menggunakan kapal. Umumnya nelayan setempat mematok harga Rp 35 sampai Rp 50 ribu antar jemput ke Lentera Merah. Padahal dulu sebelum tanggul jebol lentera sempat menjadi salah satu lokasi wisata favorit warga Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Guru Non Sertifikasi Juga Kebagian Tunjangan 1 Kali Gaji Pokok 2023, Bukan TPG, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Guru Sertifikasi Bersiap Dipotong Pajak TPG Tendik 2023, Berapa Besarannya?

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu, Jondra Juis SE MSi mengatakan, abrasi yang terjadi di area Pelabuhan Pulau Baai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu dekat kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Lentera Merah itu sudah terjadi sejak lama. Namun, tidak juga dilakukan pencegahan akibat adanya permasalahan lahan antara BKSDA Bengkulu-Lampung dan PT Pelindo Regional II Bengkulu. 

Masing-masing mereka mengklaim bahwa lahan tersebut milik mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berita ini sudah tayang di surat kabar bengkulu ekspress