38 Desa dan Kelurahan di Bengkulu Ini Rawan Narkoba, Berikut Daftarnya

38 Desa dan Kelurahan di Bengkulu Ini Rawan Narkoba, Berikut Daftarnya

Kawasan rawan narkoba di Bengkulu-(foto: tri yulianti/bengkulekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu merilis penyalahgunaan narkoba di Provinsi Bengkulu masih sangat marak di tahun 2022. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Puslitdatin BNN RI tahun 2019 menyebutkan ada sekitar 19.698 masyarakat terpapar narkoba. 

Jumlah tersebut diperkirakan naik sekitar 1,30 persen di tahun 2022. Secara nasional, jumlah masyarakat terpapar narkoba juga naik, berdasarkan survei lembaga yang sama tahun 2021, ada 4 juta lebih masyarakat terpapar narkoba. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,15 persen dari tahun sebelumnya. 

Kepala BNN Provinsi Bengkulu, Brigjen Tjatur Abrianto SIK mengatakan, berdasarkan penelusuran BNN Provinsi Bengkulu ada 38 wilayah rawan dan rentan narkoba kategori bahaya dan waspada (grafis).

"Untuk wilayah rawan dan rentan narkoba di Provinsi Bengkulu ada 38 wilayah. Hampir semua kelurahan/desa di Provinsi Bengkulu rawan narkoba. Untuk itu, BNN Provinsi Bengkulu melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi selain tentunya melakukan penindakan," jelas Tjatur, Kamis (29/12).

BACA JUGA:2 Kabupaten Ini Kawasan Paling Rawan Narkoba di Bengkulu

BACA JUGA:Resmi Jabat Kapolda Bengkulu, Ini Tugas Perdana Irjen Pol Armed Wijaya

Untuk kasus tindak pidana narkoba, pengungkapan yang dilakukan tim pemberantasan BNN Provinsi Bengkulu mengalami penurunan dibanding tahun 2021. Selama tahun 2022, jumlah kasus narkoba yang diungkap sebanyak 13 kasus dengan jumlah tersangka 20 orang. Sementara untuk barang bukti yang disita, ganja sebanyak 210 kilogram, sabu 94 gram dan tembakau gorila 149 gram.

"Tahun ini ada 20 tersangka ditangkap dari 13 kasus. Untuk jumlah barang bukti yang diamankan sebanyak 210 kilogram ganja, 93 gram sabu dan 149 gram tembakau gorila," imbuhnya. 

Untuk data rehabilitasi BNN Provinsi Bengkulu dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, tahun 2019 258 orang, tahun 2020 244 orang, tahun 2021 sebanyak 174 orang dan tahun 2022 sebanyak 189 orang. 

Tjatur Supratman mengatakan, rehabilitasi tersebar dibeberapa tempat, Klinik pratama BNN Provinsi Bengkulu sebanyak 111 orang rawat jalan, rawat inap Dwin Foundation 67orang, dan Yayasan Kipas 25 orang.

BACA JUGA:Bengkulu Diguncang 906 Kali Gempa, Terbesar Magnitudo 6,8

BACA JUGA:BNNP Bengkulu Amankan 17 Orang Tersangka, Ratusan Kilogram Ganja dan Pil Ekstasi

"Selain melakukan rehab, upaya lain untuk mencegah narkoba adalah melakukan sosialisasi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Total selama tahun 2022, BNN Bengkulu memberikan sosialisasi P4GN kepada 10.700 masyarakat. Harapan kami besar sekali melalui sosialisasi tersebut bisa mencegah peredaran narkoba di Provinsi Bengkulu," tutup Tjatur. (166)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: artikel ini sudah tayang di surat kabar bengkulu ekspress edisi 30 desember 20222