Rencana Operasi Pasar Murah di Provinsi Bengkulu, Bulog Siapkan 990,66 Ton Beras

Rencana Operasi Pasar Murah di Provinsi Bengkulu, Bulog Siapkan 990,66 Ton Beras

Manager SCPP Ferum Bulog Divre Bengkulu, Irfan Arfian saat ditemui di ruangannya.-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk melaksanakan operasi pasar murah di wilayah Bengkulu, membuat Bulog Divre Bengkulu menyiapkan 990,66 ton beras jenis medium dalam upaya menjaga stabilitas harga komoditas dan sebagai upaya menekan kenaikan harga komoditas penyumbang angka inflasi daerah. 

Manager SCPP Ferum Bulog Divre Bengkulu, Irfan Arfian mengungkapkan, komoditas beras menjadi prioritas utama selain komoditas lainnya dalam gelaran operasi pasar yang akan dilaksanakan.

Komoditas ini dinilai sudah mengalami kenaikan dipasaran. Sehingga untuk menjaga stabilitas harga pasar maka komoditas beras akan diutamakan. 

Untuk itu Bulog menyiapkan jumlah beras yang yang disiapkan untuk pasar murah ini sebanyak 990,66 ton yang berasal dari Forum Bulog Divre Bengkulu.

BACA JUGA:Korban Pencabulan Ayah Tiri Pilih Lapor Guru Dibanding Ibu Kandung, Ini Alasannya

"Sebanyak 990,66 ton beras jenis medium akan kita siapkan untuk operasi pasar murah yang akan diselenggarakan pemerintah Provinsi Bengkulu," ungkap Irfan, Selasa (15/11/2022).

Untuk ketetapan harga yang akan diberlakukan dalam operasi pasar murah ini, Bulog masih belum bisa menyebutkan angkanya karena masih dalam perhitungan dengan berbagai pertimbangan. 

"Beras yang akan digunakan untuk operasi pasar murah belum bisa dibandrol harga. Ini masih tahap perhitungan, termasuk komoditas bawang putih dan komoditas lainnya," ujar Irfan

Terpisah, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Ir. H. Fachriza Razie mengatakan, gelaran operasi pasar untuk tahap pertama direncanakan akan dilaksankan di setiap kecamatan di Kota Bengkulu. Serta, dalam gelaran ini, setidaknya disiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar. 

"Operasi pasar ini kita siapkan anggaran Rp 2 miliar yang bersumber dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sesuai yang diinstruksikan pusat," kata Fachriza.(Suary).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: