Langkah Tegas Kepolisian Kunci Keamanan Binduriang

Langkah Tegas Kepolisian  Kunci Keamanan Binduriang

\"\"BENGKULU, BE - Aksi perampokan yang kerap terjadi di Kecamatan Binduriang (Lembak), Kabupaten Rejang Lebong tak bisa ditolelir. Selain telah banyak menimbulkan korban, tapi juga berdampak buruk terhadap citra Bengkulu. Rencana Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Burhanudin Andi untuk tanpa kompromi dan menyatakan sikap perang terhadap perampok yang beraksi di kawasan tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Sudah selayaknya tindakan tegas dilakukan untuk menumpas para perampok yang beraksi di jalan lintas Curup-Lubuklinggau. Pengamat hukum pidana Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (Unib), Antory Royan Adyan SH MHum menilai rawannya aksi kejahatan dan perampokan di jalur lintas Curup-Lubuk Linggau dipicu kurang tegasnya kepolisian. Efeknya perampok di kawasan tersebut semakin berani atau semakin leluasa menjalankan aksinya yang meresahkan pengguna jalan. \"Polisi itu punya hak dan wewenang untuk menangkap dan membasmi pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat luas, kalau polisi tidak berani tegas ya bukan tidak menutup kemungkinan hukum rimba yang berlaku,\" kata Antory. Ia mengungkapkan dalam menegakkan kebenaran dan menjaga keamanan, semestinya polisi tidak mengenal kata mundur. Indonesia merupakan negara hukum siapa pun yang bersalah maka harus dihukum apalgi perampok yang telah berani merampok secara terang-terangan. Selain polisi harus tegas dalam bertindak, menurutnya masyarakat di wilayah tersebut juga harus pro polisi untuk menjaga keamanan dan menangkap atau mengamankan pelaku kejahatan. Karena Indonesia negara yang sudah 66 tahun merdeka tidak boleh lagi ada masyarakat hidupnya dibawah ancaman atau ketidakamanan. \"Setidaknya para tokoh masyarakat di sana ikut menciptakan keamanan dan ketertiban dengan cara terus memberikan pemahaman kepada masyarakat luas agar tidak lagi melakikan perampokan, jika ada hal yang kurang beres maka segera berikan informasi kepada pihak kepolisian,\" saranya. Menurutnya dengan bertindak tegas mudah-mudahan keamanan daerah bisa pulih kembali. \"Kalau perampok sudah berani melawa polisi, berarti perampok itu sudah tidak memiliki rasa takut lagi. Kalau demikian yang terjadi, maka polisi sebagai aparat negara harus menunjukkan kemampuannya, meskipun perang yang terjadi,\" bebernya. Ditambahkan Antory, selain itu antara aparat kepolisian dengan masyarakat didaerah disana selama ini dinilai kurang pendekatan persuasifnya. Hal ini dibuktikan dari tahun ketahun selalu ada masyarakat yang menjadi korban perampokan atau pencurian. Pasalnya Polisi itu tugasnya sebagai pelayan dan pengayom dari masyarakat, tentu harus melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat pengguna jalan. “ Daerah yang menjadi titik rawan perampokan utu harus dijaga ekstra ketat, dalam hal ini polisi dan masyarakat harus menjalin kerjasama yang baik,” jelasnya.

Kumpulkan Kades

Sementara itu Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs Burhanudin Andi MH mengaku terus mencarikan solusi menekan maraknya aksi kriminalitas di kawasan perbatasan Curup - Lubuklinggau. Kemarin, orang nomor satu di Mapolda Bengkulu itu, telah menginstruksikan kepada Kapolres RL, AKBP I Ketut Yudha Karyana untuk memanggil dan mengumpulkan para kepala desa (kades), khusus di kawasan Lembak. \"Saya sudah instruksikan kepada Kapolres RL untuk mengumpulkan Kades se- Lembak guna mencarikan solusinya terkait persoalan keamanan di wilayah itu,\" ucap Kapolda. Ditambahkan Puang, panggilan akrab Kapolda, duduk satu meja dengan para kades se-Lembak. Tujuannya agar perangkat pemerintahan paling bawah itu memberikan wejangan atau nasehat kepada warga agar dapat menjaga keamanan. Termasuk, aksi kriminal yang dari dahulu kala memang sudah menjadi daerah lingkaran merah atau daerah rawan aksi kriminalitas. Soalnya, seorang kades merupakan orang yang sangat dihargai oleh seluruh masyarakatnya. \"Biasanya nasehat kades pasti didengar oleh warganya,\" tandas Kapolda. Terkait operasi militer di Lembak, RL itu untuk meminimalisir aksi kejahatan, mantan Wakapolda Banten itu, menilai belum perlu. Soalnya, kondisi di sana masih dapat diredam atau dicarikan solusioleh pihak kepolisian. \"Tidak perlu itu dek, warga Lembak itukan saudara kita juga,\" terangnya. (111/400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: